Ternyata dugaan saya itu keliru, Presiden bukan hanya sekedar bersiap-siap menghadapi situasi politik yang semakin menghangat menjelang pemilu dan pilpres ditahun 2014 mendatang, tetapi juga memagar dirinya dari serangan seorang kompasianer.
Saya tersenyum
kecut ketika membaca seorang kompasianer disomasi oleh pengacara keluarga SBY,
ternyata itulah salah satu dari tujuan keluarga Cikeas menyewa pengacara
ternama sekelas Palmer Situmorang. Tidak ada yang salah dari somasi itu, tetapi
sangat lucu kedengarannya bila seorang penulis disebuah blog keroyokan disomasi
oleh pengacara ternama yang disewa oleh orang nomor satu negeri ini.
Saya bukan ingin
berpihak kepada sesama kompasianer, dan tidak pula bermaksud ingin merendahkan
sang pengacara, tapi tindakan seperti itu sama saja menembakkan sebutir peluru
untuk membunuh nyamuk. Mubazir dan tidak tepat guna.
Semula saya
menduga SBY menunjuk pengacara untuk menghadapi serangan-serangan yang
mengarah ke keluarga SBY, karena dalam beberapa bulan belakangan ini baik SBY maupun anggota keluarganya,
disebut-sebut dalam beberapa kasus korupsi.
Keterangan pers
Wakil Presiden Bodiono sesaat setelah diperiksa KPK menyebut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas gelembung dana talangan Bank
Century. Keterangan Boediono ini
ditafsirkan oleh banyak pengamat sebagai upaya untuk menarik SBY ke pusaran
mega skandal Bank Century, karena UU no 24 tahun 2004 menegaskan LPS
bertanggungjawab kepada presiden.
Dalam kasus yang
lain seperti kasus suap impor daging sapi, disebut pula nama Bunda Putri dan
Sengman Tjahya. Kedua nama ini oleh berbagai pemberitaan media disangkut
pautkan pula dengan keluarga SBY. Demikian jga halnya dengan persidangan kasus
suap mantan Kepala SKK Migas dan kasus Hambalang, nama anak SBY disebut
berulang-ulang.
Wajar jika
seorang tokoh sekalibar SBY melindungi keluarganya, situasi yang sedemikian
rupa memang mengharuskannya untuk melakukan antisipasi. Jangan sampai isu-isu
diatas melebar menjadi fitnah dan menjadi amunisi politik bagi pihak lain untuk balik
menyerangnya, maklumlah ditahun politik ini segala isu bisa dipelintir orang
menjadi senjata untuk menyerang.
Sebagai seorang
kepala negara, SBY pastilah bercita-cita ingin menyerahkan kekuasaannya dengan
damai dan elegan, jadi sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan, perlu
dipersiapkan untuk menangkalnya, maka karena itulah beliau menyewa Palmer
sebagai juru bicara keluarga sekaligus sebagai penasehat hukumnya.
Namun ternyata
dugaan saya itu keliru, ternyata Presiden bukan hanya sekedar bersiap-siap
menghadapi situasi politik yang semakin menghangat menjelang pemilu dan pilpres
ditahun 2014 mendatang, tetapi juga memagar dirinya dari serangan seorang
kompasianer.
Tindakan ini seharusnya
diapresiasi oleh para kompasianer lainnya, karena dengan somasi yang
dilayangkan itu KOMPASIANER menjadi tersanjung, eksistensi seorang kompasianer
benar-benar diperhitungkan. Walaupun
hanya menulis diblog keroyokan tetapi isi tulisannya ditanggapi oleh orang
nomor satu dinegeri ini.
Bravo Kompasiner
0 comments:
Post a Comment