Dalam acara HUT PAN yang ke 15, Hatta Rajasa menyampaikan pidato politiknya, dengan penuh semangat tokoh berambut perak ini menyampaikan rasa syukurnya atas membaiknya perkembangan Ekonomi Indonesia.
“Kita bersyukur, 135 juta orang Indonesia masuk dalam kelas menengah berdasarkan data Bank Dunia. Semua kemajuan yang kita capai hasil kerja keras pemimpin bangsa , inilah buah reformasi,” ujarnya dengan seuara lantang. Saking semangatnya berpidato, Hatta lupa bahwa saat ini nasib rupiah sedang menukik tajam terhadap US Dolar.
Lain halnya dengan Amin Rais, ketika mendapat kesempatan berbicara ditempat yang sama, Ketua MPP PAN ini menyebutkan bahwa arah pembangunan ekonomi Indonesia sudah menyimpang jauh dari apa yang diamanatkan oleh pasal 33 dan 34 UUD ’45.
“Saya katakan kepada Mas Hatta, anda punya ekonom-ekonom yang luar biasa, tolong buat blue print ekonomi yang kembali kepada UUD, Insya Allah hari masih panjang,” katanya dengan mimik serius.
Apa yang disampaikan oleh Amin Rais, menjadi koreksi terhadap ungkapan kebanggan Hatta terhadap perkembangan ekonomi Indonesia, Amin memulai pidatonya dengan menyebutkan bahwa secara ekonomi kita tidak berdaulat, sangat tertinggal dari bangsa lain dan menjadi jongos dinegeri sendiri. Tidak mandiri, ekonomi kita hancur-hancuran.
Amin Rais dan Hatta, meskipun berada dalam satu Partai yang sama, tetapi memiliki pandangan berbeda terhadap situasi ekonomi negeri ini. Hatta lebih cenderung berbicara sebagai menko perekonomian, ketimbang sebagai ketua PAN. Justeru itulah barangkali dia begitu semangatnya memuji situasi perekonomian Indonesia yang katanya saat ini sedang berkembang pesat.
Sebaliknya Amin Rais, lebih memandang kondisi real bangsa Indonesia ketimbang data yang disodorkan oleh Bank Dunia. Bagaimanapun Bank Dunia menyebutkan bahwa secara ekonomi kita sudah maju, tapi realitanya kita masih menjadi bangsa jongos. Kita masih saja mengirim TKW untuk dijadikan babu diluar negeri, industri kita masih dikuasai oleh sekelompok orang, dan hasil bumi kita (Migas) masih dikuasai oleh asing.
Semahir apapun Hatta bersilat lidah, menyusun kata-kata indah untuk menyebutkan kemajuan ekonomi Indonesia, namun rakyat tetap akan lebih berpihak kepada pernyataan Amin Rais, bukan karena Amin merupakan tokoh senior PAN, tetapi lebih disebabkan oleh karena rakyat sendirilah yang merasakan langsung. Apapun yang tuan katakan rakyat jauh lebih tau tentang kenyataan hidup ini.
0 comments:
Post a Comment