Hari ini, SBY
mengundang dua tokoh Nasional untuk membahas situasi politik menjelang suksesi
2014 dan masalah krisis konstitusi. Pertama SBY bertemu dengan Pendiri Gerindra
Prabowo Soebiyanto dan setelah melantik duta besar untuk negara sahabat,
siangnya Presiden bertemu dengan ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang yang
juga ahli tata negara Yusril Ihza Mehendra.
Dengan Prabowo, SBY
menyatakan keinginannya untuk turun panggung dengan damai dan penuh
kekeluargaan, sementara dengan Yusril
beliau berdiskusi masalah ketatanegaraan, termasuk diantaranya
mengembalikan fungsi MPR sebagai lembaga “TERTINGGI” negara, meskipun tidak
difungsikan sepenuhnya seperti zaman orba dulu, tapi setidak-tidaknya untuk
mengatasi suatu keadaan bila terjadi krisis konstitusi.
Dari pembicaraan
presiden dengan kedua tokoh tersebut, terkandung makna bahwa SBY sudah mulai
bersiap-siap untuk lengser keprabon, meninggalkan kursi presiden yang sudah
didudukinya selama 10 tahun. Beliau berharap bisa turun dengan tenang dan
konstitusional. Sebuah harapan yang tidak berlebihan tetapi juga tidak
sederhana.
Bagi SBY, masih tersisa
waktu 10 bulan lagi, yang bisa dimanfaatkannya untuk berkemas dengan rapi, termasuk
mempersiapkan mental bagi anak dan isterinya bila sudah kembali sebagai rakyat
biasa, bermukim tetap di Cikeas atau kembali kekampung halamannya di Pacitan.
Setelah itu tentu akan berkiprah sesuai dengan bidang keahliannya.
Setelah tidak lagi
menjadi presiden, mungkin SBY akan serius mengurus Partai Demokrat, mengingat
partai ini memiliki ketergantungan yang kuat pada dirinya. Sejak PD didirikan
hingga sekarang, figur SBY merupakan tokoh sentral yang tak tergantikan. Bahkan
menurut Ruhut, SBY merupakan tokoh yang belum ada tandingannya, akibatnya
pundak SBY jadi terbebani karenanya, melepas PD bisa menimbulkan situasi yang
kurang menguntungkan bahkan banyak pihak yang memperkirakan paska lengsernya
SBY Demokrat akan kolap.
Selain tetap sebagai
ketua Partai, mungkin juga SBY akan go international menjadi sekjen PBB, mana
tau prestasinya selama sepuluh tahun menjadi presiden RI dipantau oleh pemimpin
negara-negara sahabat dan dianggap cukup cakap untuk jabatan itu.
Atau mungkin juga SBY
akan mendirikan group band, mengingat kemampuannya bernyanyi dan bermusik sudah tidak diragukan lagi. Disela kesibukkannya sebagai kepala negara
beliau masih sempat menciptakan lagu, bahkan sempat pula rekaman dan konon
kabarnya compact disc rekaman lagu-lagu beliau laris manis. Potensi ini tentu
tidak bisa diabaikan begitu saja, paling tidak group Band seperti Noah, Slank
dan Ungu harus memperhitungkannya sebagai saingan baru diblantika musik negeri
ini.
Bila dilihat dari
sukses SBY dalam menciptakan lagu bukan tidak mungkin dia akan menjadi sebuah
kebanggaan yang tiada tara bagi bangsa Indonesia, kehadirannya akan menjadi
pendongkrak kelesuan industri rekaman yang selama ini terkulai layu didera oleh pembajakan.
Selain menjadi diplomat
tingkat international dan penyanyi terkenal, mungkin juga SBY akan membuka
restoran dengan masakan khas nasi gorengnya, sering diberitakan bahwa SBY
memasak sendiri nasi goreng untuk tamu-tamu negara, jika ini yang dilakonkannya
maka warung tegal bakal mendapat saingan, mengingat nasi goreng SBY sudah mendapat
cap jempol dari beberapa tamu asing yang pernah merasakannya.
SBY adalah seorang
putera terbaik negeri ini , banyak hal yang bisa dilakukannya setelah tidak
lagi menjadi presiden, yang tak mungkin bagi beliau hanyalah kembali sebagai
tentara, mengingat usianya sudah tidak muda lagi, namun kesemuanya itu bisa
beliau lakukan jika proses politik pada 2014 ini berjalan normal, tidak terjadi
sesuatu yang diluar dugaan menyangkut suksesi nasional pada bulan oktober
mendatang.
Semoga
0 comments:
Post a Comment