"Serius Ngah ?"
"Ya, seriuslah," Jawab Ngah
Sompot dengan nada tinggi. "Sebagai warga negara, saya juga punya hak yang
sama dengan tokoh lainnya yang saat ini sedang
sibuk mencalonkan diri," sambungnya lagi dengan penuh semangat.
“Terserah, kalau dapat perahu
saya calon dari Partai, jika tidak saya pakai jalur independen,” jawab Ngah Sompot
dengan nada serius. "Saya harus memulainya dari sekarang, mengatur
strategi dan taktis, mencari partai pendukung, mencari penyandang dana, dan
membujuk rakyat dengan program yang bagus-bagus agar mereka bersimpati dan memilih saya,” sambungnya lagi
"Apa programnya Ngah ?"
"Meningkatkan kesejahteraan
rakyat, memerangi korupsi, menegakkan keadilan, pendidikan murah, perlindungan
tenaga kerja, berobat gratis, subsidi pupuk untuk petani dan lain-lainnya,." Jawab Ngah
Sompot dengan penuh semangat.
"Hebat betul programnya Ngah, itu baru sebuah ide dan cita-cita yang besar,” potong Lung Bisar
“Ya hebatlah, siapa dulu, Hem Sompot gitu lho," jawab Ngah Sompot dengan sedikit menyombong. "Kata Bung
Karno, gantungkanlah cita-cita mu setinggi bintang dilangit." Sambungnya
lagi, dengan hati yang berbunga-bunga
dan semangat yang membara.
"Jika sudah terpilih nanti,
program apa yang akan menjadi prioritas Ngah?"
"Kalau sudah terpilih nanti,
saya akan mulai menghitung kembali berapa modal yang sudah dikeluarkan kemudian berpikir
bagaimana cara mengembalikannya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Soal
kesejahteraan rakyat nanti dulu, kesejahteraan sayalah yang harus diutamakan,
lha wong saya inikan Gebernur. Mana
mungkin seorang penguasa dinegeri kaya hidupnya
melarat." Jawab Ngah Sompot sambil menyeruput kopinya.
"Bagaimana dengan
pemberantasan korupsi ?" Tanya salah seorang wartawan.
"Saya akan meminta KPK agar
menyikat habis para koruptor yang menjadi lawan politik saya, jawabnya tegas."
"Lha itu namanya
curang."
"Halah, dasar BEBAL kamu,
dinegeri ini kalau tak curang mana bisa menang, kalau tak ingkar janji bukan
politisi namanya, dan kalau tak korup mana mungkin bisa hidup senang, cam kan
itu," jawab Ngah Sompot sambil
beranjak dari tempat duduknya.
"Kemana Ngah ?" tanya
Pak Bual sambil menyerahkan bon makan minum selama duduk diwarung tersebut.
"Saya mau mencalonkan diri
dulu ya, nanti jika sudah jadi Gubernur semua utang ini akan saya lunasi, jawabnya
sambil berlalu meninggalkan warung kopi
Pak Bual. Dan langkah gontai Ngah Sompot meninggalkan warung Kopi Pak Bual
diiringi oleh para pendukung dan penjilatnya nya dengan yel yel “Hidup Ngah Sompot, hidup Ngah Sompot hidup Ngah Sompot.”
0 comments:
Post a Comment