Ujian kesabaran yang paling sering dirasakan oleh masyarakat saat ini datang dari sebuah perusahaan negara yang bernama PLN. Lampu hidup mati tak beraturan, tidak perduli siang atau malam, pagi atau sore, tidak mau tau apakah kita sedang menyuap nasi atau sedang buang hajat dijamban, pokoknya ketika lampu mati ya terimalah sebagai nasib, nasib sebagai bangsa yang selalu diuji dengan lampu mati.
Tukang cukur mengeluh omsetnya menurun tajam karena pelanggan enggan bercukur, takut kalau tiba-tiba sedang bercukur lampu mati. Rezeki yang menurun itu semakin diperberat oleh naiknya harga tahu dan tempe, padahal tahu tempe itu merupakan kebutuhan primernya sekeluarga.
Tukang roti mengalami kerugian, karena industri rumahan ini terganggu oleh padamnya listrik yang tak terjadwal. Senasib dengan tukang Roti, usaha laundry juga terancam bangkrut, usaha mereka amat tergantung pada ketersediaan listrik.
Tukang Cukur, tukang Roti, Tukang Dobi, tukang kuzen, tukang perabot dan berbagai pertukangan lainnya yang menjalankan industri rumahan dengan bermodal pas-pasan, adalah pihak yang paling dirugikan oleh keadaan listrik yang padam tak beraturan ini.
Kerugian ini harus ditanggung sendiri, tidak pernah ada solusi dan tidak ada jawabaan yang jelas dari PLN sebagai pihak yang semestinya bertanggung jawab atas ketersediaan tenaga listrik untuk publik.
PLN hanya bisa menerapkan tagihan tepat waktu, pelanggan terlambat membayar harus bersiap-siap didatangi petugas PLN dengan tang pemotong, memutuskan aliran listrik.
Pelanggan tidak boleh mengeluh, sepahit apapun keadaannya harus diterima, kalaupun mau mengeluh dan mengadu nasib, pihak PLN paling hanya mampu menjawab dengan janji-janji manis.
Dalam beberapa hari terakhir ini, terdengar lagi janji dari pihak PLN, bahwa mulai bulan Oktober tidak akan ada lagi pemadaman listrik.Janji ini belum tentu bisa diwujudkannya, karena janji yang sama sudah sering diucapkan PLN, namun satu hal yang pasti adalah bahwa bulan Oktober mendatang Tarif Dasar Listrik akan naik.
Itulah istimewanya PLN, dalam keadaan listrik yang padam tak menentu seperti ini masih tidak punya rasa malu untuk menaikan tarif. “Biar meraba dalam GELAP, namun TARIF harus tetap naik”, barangkali itulah semboyan PLN.
0 comments:
Post a Comment