Niat saudara untuk memperkarakan dugaan Rasis yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul cukup menggembirakan banyak orang, termasuk saya, dan saya berkeyakinan bahwa sambutan baik itu bukan hanya dari sayasendiri, tetapi ada berjuta-juta rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan proses hukum ini berlanjut ke Pengadilan.
Kegembiraan ini bukan karena rasa benci dan dendam kepada seorang Ruhut, dan bukan pula karena ingin menggembosi Partai Demokrat, tetapi untuk mencuci otak si Poltak dan para petinggi Partai Demokrat agar mereka sadar bahwa etika berbicara didepan publik sangat diperlukan.
Jika hari ini, para petinggi Demokrat menghimbau untuk berdamai, maka jawablah dengan kata "TIDAK", karena berdamai dengan Ruhut bukanlah tindakan yang baik untuk sebuah pembelajaran, tetapi hanya untuk jeda sesaat dan beberapa waktu kemudian hal yang sama akan mereka ulangi kembali.
Saudara Boni Hargen,
Pertarungan ini mempertaruhkan harga sebuah kebenaran, kami ingin melihat apakah hukum akan ditegakkan dengan seadil-adilnya, atau akan berpihak kepada penguasa. Kami ingin menyaksikan apakah seorang Ruhut yang memiliki kedekatan personal dengan penguasa negeri ini adalah juga seorang kebal hukum atau sama hak dan kedudukannya didepan hukum.
Dalam proses selanjutnya nanti, akan jelas terlihat, apakah Partai Demokrat benar-benar sebuah partai yang taat hukum, atau sebaliknya. Jika partai ini merupakan partai yang menjunjung tinggi penegakan hukum, maka sudah barang tentu tidak akan ada intervensi terhadap jalannya persidangan.
Kekhawatiran akan adanya intervensi itu cukup beralasan, sejak dini sudah terdengar himbauan untuk berdamai. Jjika Ruhut merasa tidak bersalah dan Demokrat merasa tidak perlu melindunginya, biarkan saja proses hukumnya berlanjut terus, salah benarnya nanti hakim yang akan memutuskan, bukan berseru damailah-damailah.
Permintaan damai dari petinggi PD itu mengandung banyak arti, salah satunya adalah pengakuan bersalah dan takut menanggung malu. Justeru itu saudaraku Boni, lanjutkan terus sampai kepengadilan hingga ada keputusan yang berkekuatan hukum. Karena keputusan pengadilan jauh lebih berarti daripada berdamai tanpa kejelasan. Dengan kata lain, saya ingin menyarankan, Jika ingin berdamai dengan Ruhut, maka berdamailah setelah adanya keputusan pengadilan.
Lanjut terus, doa kami menyertai mu
0 comments:
Post a Comment