"Lembaga legislatif DPR harus kuat dan fungsional,
berwibawa, memiliki integritas tinggi, serta memiliki kepercayaan yang tinggi
masyarakat. Demikian pula lembaga yudikatif yang mampu menjadi pilar keadilan
yang terpercaya," tutur Ketua Dewan Penasehat Golkar, Akbar Tandjung. dalam
Seminar 'Revitalisasi Pancasila dalam Bidang Politik' di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (7/7/2011).
Secara gamblang ucapan poltisi sepuh ini mengandung makna bahwa Lembaga tinggi negara yang disebut sebagai DPR sudah sangat lemah dan tidak menjalankan fungsinya secara baik dan benar, sehingga wibawanya jadi merosot, dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Akibatnya DPR bukan lagi menjadi lembaga yang dihormati rakyat tetapi sudah seperti panggung dagelan politik yang tidak lucu.
Inilah
akibat dari ulah anggota Dewan itu sendiri yang selalu membuat kebijakan dan
keputusan yang tidak sejalan dengan aspirasi rakyat yang diwakilinya, bahkan
terkesan mengabaikan suara rakyat itu sendiri. Seperti misalnya Studi banding
keluar negeri tanpa hasil, rencana membangun gedung baru, banyaknya anggota
Dewan yang tersangkut kasus korupsi,
Keputusan / Recomendasi DPR dalam kasus
Century yang tak jelas ujung pangkalnya, dan pernyataan-pernyataan yang
kontroversial dari sebagian anggota Dewan.
Apa yang
dikatakan oleh Akbar Tandjung tersebut, barangkali merupakan warning bagi DPR, sebuah
peringatan yang sudah berulang-ulang diteriakan oleh banyak orang, itupun jika
masing-masing anggota Dewan tersebut masih memiliki hati nurani, pikiran yang jernih
dan kemauan yang tulus untuk kembali membawa DPR kehabitatnya semula yakni menjadi lembaga perwakilan rakyat
0 comments:
Post a Comment