Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Nazar Menabur Angin, Demokrat Menuai Badai

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, July 5, 2011 | 10:51 PM

Andaikan dia berani tampil secara jantan, pulang ke Indonesia lalu buka semua borok  yang dia tau, maka kasus suap diseputar pembangunan Stadion di Palembang dan pembangunan Stadion di Ambalang  pasti bisa terungkap.
"Saya akan buka semua proyek di Kemenpora yang direkayasa sama Komisi X DPR, Angelina, Wayan Koster, dan Mirwan Amir, dan Menterinya Andi Mallarangeng, soal pembangunan Stadion di Palembang dan pembangunan Stadion di Ambalang," ancam Nazar dalam pesan BlackBerry Messenger (BBM) kepada detikcom, Selasa (21/6/2011).
Setelah mengirimkan BBM ke Tempo kini Nazaruddin mengulangiya kembali dengan mengirimkan BBM ke Detik.com, isinya berupa gertak sambal ke satu Faksi Partai Demokrat , seperti tertera diatas.
Dua kali publik dihidangkan berita seperti ini membuat kita jadi berpikir ulang tentang tujuan Nazar pergi ke Singapore, apakah dia  ingin berobat karena sakit jantung  atau ingin membuka aib Demokrat karena merasa sakit hati.
Diawal keberangkatannya dulu kita dihebohkan oleh SMS gelap yang dikirim oleh orang yang mengaku sebagai nazaruddin,  isinya menusuk jantung hati SBY dan Demokrat yang selanjutnya dikenal sebagai SMS fitnah.
SMS Fitnah ini menimbulkan reaksi yang cukup keras, SBY entah sebagai pribadi entah sebagai presiden sempat berpidato menanggapi SMS gelap ini, bahkan selang berapa lama setelah itu Ramadhan Pohan melempar Isu Mr. A yang ingin mengahncurkan Demokrat, tak bisa dipungkiri lagi isu itu berkait erat dengan SMS gelap yang berisi fitnah tersebut.
Atas SMS gelap itu Nazar tegas-tegas membantahnya, tapi dengan adanya BBM yang beruntun menyerang orang-orang Demokrat yang berada tak jauh disekitar SBY ini membuat kita harus  berpikir ulang kembali, apakah tidak mungkin BBM yang beruntun belakangan ini memiliki kaitan erat dengan SMS gelap itu.
Belakangan ini Nazar gemar menabur angin, dan Demokrat yang menuai badainya. Namun sayangnya Nazar melakukan ini dari tempat persembunyiannya, Andaikan dia berani tampil secara jantan, pulang ke Indonesia lalu buka semua borok  yang dia tau, maka   awan kelabu yang menutupi kasus suap diseputar pembangunan Stadion di Palembang dan pembangunan Stadion di Ambalang  mungkin bisa terungkap.
Nazaruddin menabur angin, Demokrat menuai badai

0 comments: