Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Demokrat Dilanda Badai Curiga

Written By lungbisar.blogspot.com on Saturday, July 9, 2011 | 6:32 PM


Yth Kawanbin/Bp SBY,
Saya melaporkan, saat ini sedang berada di Rusia dalam rangka memenuhi undangan Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali SMS yang masuk tentang Ruhut, Deny Kailimang, Amir Syamsudin yang saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyer Club di TVone. Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali.
Kelihatannya manajemen partai sudah tidak efektif lagi, apapun perintah DPP. Ini masalah Leadership. Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tidak memperdulikan tentang kondisi partai. Sebenarnya saya sebagai pribadi atau dalam kapasitas sebagai Wakawanbin tidak mau ikut-ikutan dalam urusan yang melibatkan DPP PD secara operasional, namfajaun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mohon Kawanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai, kami siap diperintah dan mendukung apa apapun keputusan Kawanbin sebagai the founding father PD. Tks Wakawanbin. (sumber SetikNews.com)
Demikianlah bunyi SMS yang dikirimkan oleh Marzuki Alie kepada ketua dan anggota Dewan Pembina Partai demokrat, tak ayal lagi SMS tersebut menuai protes dan kecaman dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan internal partai Demokrat itu sendiri.
Tidak dapat dinafikan, bahwa nafas Demokrat saat ini sedang terengah-engah akibat memikul beban berat yang ditimbulkan oleh kasus kaburnya Nazaruddin.
Kaburnya Nazaruddin ke Singapore menimbulkan multi tafsir. Menurut Sutan Bhatoegana koleganya di PD, Nazaruddin ke Singapore untuk keperluan berobat, dan yang bersangkutan sempat pula menemui Nazaruddin dinegeri jiran itu, sepulangnya dari Singapore Sutan dengan gayanya yang khas menjelaskan panjang lebar tentang kondisi Nazaruddin, inti penjelasannya adalah tidak adanya kepastian kapan Nazar pulang.
Tidak pulangnya Nazarudin menimbulkan dugaan bahwa Nazaruddin sengaja di Singapore-kan sebagai langkah untuk mengamankan pihak tertentu ditanah air. Belakangan Nazaruddin mulai berbalik tadah, gerah karena merasa dibiarkan memikul bebannya sendiri. Munculnya beberapa SMS dan BBM yang isinya menohok ulu hati para petinggi Partai Demokrat membuktikan betapa Nazar sudah merasa mulai ditinggalkan rekan-rekannya. Terakhir dia mengaku bahwa kepergiannya ke Singapore atas permintaan ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam situasi seperti ini pula Marzuki menilai ada kelompok yang ingin menghanccurkan Demokrat dari dalam, sementara sebelumnya Ramadhan Pohan menuding seseorang yang berinitial “A” ingin mengobok-obok Partai Demokrat. Kedua hal ini menggambarkan secara jelas betapa para elite Partai Demokrat saat ini sedang dilanda rasa curiga.
Kecurigaan ini semakin menjadi-jadi dengan adanya SMS dari Marzuki Alie, anehnya SMS yang ditujukan kepada ketua dan seluruh anggota Dewan Pembina Partai itu bocor ke masmedia, padahal SMS itu tidak untuk konsumsi publik. Bocornya SMS marzuki tak ayal lagi menimbulkan kecurigaan baru, apakah  sengaja dibocorkan atau kealpaan ? Hanya orang Demokratlah yang tau, yang pasti adalah  Demokrat saat ini sedang dilanda oleh badai Curiga.

0 comments: