Inilah kenyataannya, bahwa elite bangsa ini sudag dibodoh-bodohi oleh seorang tersangka Koruptor yang bernama Nazaruddin. Tersangka Korupsi ini awalnya berangkat ke Sigapore sehari sebelum KPK mengeluarkan Cekal terhadap dirinya, dia pergi dengan alasan berobat.
Benarkah dia sakit ? Tidak ada keterangan resmi dari dokter dan rumah sakit yang merawatnya kecuali keterangan Sutan Bhatoegana koleganya dar i Demokrat yang sengaja menemuinya ke Singapore. Selebihnya hanya Tuhan yang tau.
Setelah ditetapkan jadi tersangka dan penegaka hukum kita, entah itu polisi entah itu KPK ingin menjemput paksa tiba-tiba muncul berita dari Kemenlu Singapore bahwa Nazaruddin sudah tidak berada di Singapore lagi. Menurut keterangan dari situs resmi Pemerintah Singapore itu Nazaruddin sudah keluar dari negara mereka sebelum yang bersangkutan ditetapkan jadi tersangka. Dan kepergian Nazaruddin sudah diberitahukan ke Pemerintah RI.
Anehnya pula, Menkumham dengan penuh keykianan dan bersemangat mengatakan bahwa Nazaruddin masih di Singapor. Keterangan siapa yang mau didengar, kemenlu Singapore atau Menkumham, kedua-duanya meyakinkan dan mengatasnamakan institusi resmi.
Kapolri mengaku tidak mengetahui posisi terakhir Nazaruddin ada dimana, selanjutnya KPK juga mengakui bahwa sulit untuk menangkap tersangka yang berada diluar negeri, walhasil bil husal, selamatlah Nazaruddin dari jeratan hukum, dengan harta dan kekayaan yang diperolehnya itu dia bisa hdiup tenang tanpa harus bertanggungjawab secara hukum.
Kenyataan ini menunjukan betapa piawainya Nazaruddin memainkan satu episode sandiwara dipentas hukum kita, kasus korupsi yang melibatkan bekas orang penting disebuah partai berkuasa ini hanyalah sebuah dagelan politik , dan Nazaruddin akan tetap dibiarkan melenggang diluar sana tanpa harus kembali ke Indonesia untuk diadili, alangkah lucunya negeri ini.
0 comments:
Post a Comment