Partai Demokrat
mensinyalir ada upaya untuk menurunkan SBY sebelum akhir masa jabatannya pada 2014,
"Ada yang mengarah kesana", tegas Anas Urbaningrum saat menyampaikan
arahan pada Rapat Pleno Pertama dalam Rakornas Partai Demokrat di Sentul, Bogor
(23/7).
Lebih lanjut Anas memaparkan
kronologis munculnya ancaman terhadap SBY tersebut yang dimulai dari kasus Bank
Century. Lalu buku Gurita Cikeas dan Cikeas Semakin Menggurita terbit. Bahkan gerakan
anti SBY mulai dikampanyekan di kampus-kampus dengan tema negara gagal.
Siapakah gerangan yang
menggerakan kelompok anti SBY itu, apakah tidak ada pemikiran lain yang lebih
cerdas dari pada berusaha menurunkan SBY ditengah jalan. Bukankah kritik yang
selama disampaikan kepada pemerintahan pimpinan
SBY bukan bertujuan untuk
menghentikan langkahnya, tetapi untuk menjaga agar SBY bisa meneyelesaikan
dengan baik tugasnya sampai akhir priode.
Dari kelompok manakah
yang sedang bergerak dari kampus kekampus berkampanye guna menjatuhkan SBY
dengan alasan “NEGARA GAGAL “ . Apakah
mereka ini dari parpol tertentu, lawan politik SBY atau demokrat, kalangan LSM,
Ormas atau kelompok pemulung dari Bantar gebang.
Mengapa SBY harus
diturunkan ditengah jalan, sebesar apakah pelanggaran konstitusi yang telah
dibuatnya ? Apakah bangsa ini sudah
tidak sabar lagi menunggu hingga tenggat waktu yang ditetapkan sehingga suksesi
kepemimpinan negeri ini bisa berjalan normal tanpa gejolak dan kost yang mahal.
Meskipun ungkapkan itu
hanya untuk kalangan terbatas diinternal PD, tapi karena menyangkut seorang
presiden maka mau tak mau isu menggulingkan SBY ini menjadi hak publik untuk
mengetahuinya. Untuk itu bisakah Anas Urbaningrum menjelaskannya, siapa pihak yang dimaksudkan itu ?
Karena Anas tidak
menyebutkan lebih lanjut siapa pihak yang dimaksudkannya itu, maka teringatlah kita
pada pernyataan wasekjen PD Ramadhan Pohan soal
tokoh dengan inisial “A” yang dia sebutkan ingin menghancurkan Demokrat.
Siapakah Mr. “A” yang dimaksudkan Pohan
itu hingga hari ini juga tidak pernah dijelaskan ?
Nampaknya para tokoh
sentral Demokrat saat ini sedang gemar betul bermain kata-kata, menyimpan
misteri dibalik ungkapan yang mereka lontarkan. Mungkinkah ini merupakan ciri
khas elite Demokrat atau cermin dari sikap pimpinan yang sedang panik akibat deraan
masalah yang menghimpit dan serangan Nazaruddin yang bertubi-tubi.
Sebagai tokoh politik tingkat
Nasional, pemimpin sebuah Partai besar dan berkuasa pula, seharusnya Anas tidak
bermain kata-kata, melempar isu berupa tudingan yang kurang jelas seperti ini. Tokoh yang dikenal bersikap santun ini biasanya tidak
suka berteka-teki dibalik kata yang
diucapkannya, Apakah hal ini sengaja dilakukannya untuk mengalihkan perhatian
anggota Partainya dengan menciptakan isu yang lebih penting untuk dijadikan sebagai bahan pemikiran bersama.
Ketidak jelasan informasi
tentang gerakan anti SBY ini, seakan menggambarkan betapa paniknya kalangan
elite Partai Demokrat saat ini, dan Anas sangat mengerti betul cara
mengatasinya, paling tidak untuk sementara waktu, dilontarkanlah isu adanya “Gerakan
Anti SBY”, untuk dijadikan musuh bersama. Cuma sayangnya Anas lupa bahwa apa
yang dilakukannya ini tak ubahnya sedang menciptakan “KAMBING HITAM” dipadang
kemelut Partai Demokrat.
0 comments:
Post a Comment