Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Merampok dinegei sendiri, Hidup Senang dinegeri Orang

Written By lungbisar.blogspot.com on Thursday, July 28, 2011 | 4:05 PM

Penegak hukum negeri ini mendapat ujian berat, wajahnya menjadi bopeng tak berbentuk akibat ulah 3 tersangka korupsi yang kabur ke luar negeri , seperti Muhammad Nazaruddin, tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet di Palembang, Nunun Nurbaeti tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, dan Anggoro Widjojo, tersangka dalam kasus pengadaan alat sistem komunikasi terpadu di Departemen Kehutanan.

Ketiganya telah lama meninggalkan Indonesia, dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pemerintahpun sudah meminta bantuan asing / interpol untuk menangkapnya, namun bagaikan menggantang asap hasilnya tetap saja nihil.
Diantara ketiganya yang paling hangat dibicarakan adalah M. Nazaruddin, sang mantan Bendahara PD ini tidak hanya sekedar kabur keluar negeri, tapi juga melakukan perlawanan dari tempat persembunyiannya.
Banyak pihak yang merasa terganggu oleh nyanyiannya, terutama keluarga besar Partai Demokrat. Berawal dari tersebar SMS gelap yang diduga dikirim oleh nazaruddin palsu, belakangan serangan itu lebih gencar lagi ditujukan kepada ketua umum PD Anas Urbaningrum dan saat telewicara dengan 2 stasion TV Swasta sempat menyebut dua nama komioner KPK , dan dilanjutkan pula dengan tampilnya secara live, sebagai pembuktian bahwa dia berada ditempat yang aman, jauh dari jangkauan tangan penegak hukum Indonesia.
Anggoro Widjaya, sang buron yang kini menetap entah dimana kini sepi dari perbincangan publk, namun kasusnya sendiri telah menelan korban ditanah air, paling tidak saudaranya Anggodo Wijoyo ikut merasakan akibat dari perbuatannya itu.
Nunun Nurbaeti, isteri sang mantan Wakapolri ini kabarnya dulu berada di Siangpore, kemudian menyeberang ke Thailand dan menurut info sekarang mendapat perlindungan dari militer negeri itu, benarkah ?
Nazaruddin, Anggoro dan Nurbaeti, adalah tiga wajah yang dengan ulah dan tampilannya masing-masing telah mempermalukan wajah Indonesia, terutama wajah penegak hukum. Ketiga buron ini seakan membenarkan betapa lemahnya negeri ini menghadapi pelaku tindak pidana korupsi.
Kabur keluar negeri dan tak terjangkau oleh tangan penegak hukum, dimulai dari seorang Eddy Tansil pada zaman orba dahulu dan kini diikuti oleh koruptor dizaman reformasi. Beberapa nama Yang berhasil kabur belakangan ini jejaknya sudah mulai hilang dan tak ketauan lagi rimbanya, hanya satu diantaranya yang berhasil dibawa pulang, yakni Gayus Tambunan.
Bila persoalan ini berlanjut terus tanpa pernah ada solusi yang tepat dilakukan oleh pemerintah, khususnya para penegak hukum kita, maka bukan tidak mungkin akan banyak lagi para koruptor yang hengkang keluar negeri dengan membawa kekayaan hasil rampokan dari negeri ini.

0 comments: