SBY memutuskan Partai
yang dipimpinnya bersikap netral dalam pilpres mendatang, tidak mendukung
Jokowi – JK, dan tidak pula memihak ke Prabowo – Hatta. Meskipun sesungguhnya
Demokrat masih berpeluang untuk membentuk poros ketiga, atau setidak-tidaknya
bergabung dengan salah satu capres yang ada.
Perolehan suara Partai
Demokrat memang melorot jauh kebawah dibanding pemilu sebelumnya, tetapi
penurunan itu tidak seburuk apa yang dibayangkan oleh banyak orang. PD masih
mampu meraih suara pemilih sebesar 10 %, sekaligus menempatkan partai ini pada
urutan keempat terbesar.
Kendatipun perolehan
suaranya tergolong besar dibanding PPP, PKS, PKB dan Hanura, namun PD gagal menjalin
komunikasi dengan partai lain sehingga tidak mendapatkan teman berkoalisi,
padahal sebelumnya para elite partai Demokrat sering menyebutkan bahwa SBY
merupakan faktor penentu terbentuknya poros ketiga.
Sampai pada detik-detik
terakhir dari masa pencalonan presiden, SBY memutuskan PD tidak memihak
kemanapun, tidak membangun koalisi baru dengan Golkar dan tidak pula berkoalisi
dengan PDI-P atau ke Gerindra, tetapi bersikap Netral dalam pilpres mendatang.
Keputusan inilah
kiranya yangmelahirkan gurauan politik muncul dengan menyebutkan bahwa SBY kini
sedang memimpin gerakan nonblok, gurauan itu disambut SBY dengan senyum
khasnya, setidak-tidaknya sikap itu terungkap saat menyampaikan pidato resminya
pada pembukaan Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
Netralnya Partai Demokrat
perlu diapresiasi karena dengan demikian kecurigaan akan prilaku incumbent yang
selalu menggunakan kewenanganya untuk meraih kemenangan akan terkesampingkan.
Semoga saja sikap netral SBY ini akan diikuti
oleh seluruh jajaran pemerintahan dibawahnya, setidak-tidaknya itulah hikmah
yang dapat diambil.
Tetapi Sikap netral
Partai demokrat ini masih harus diuji lagi, apakah usai Pilpres nanti PD akan berada
diluar pemerintahan sebagai partai oposisi, atau malah sebaliknya berkoalisi dengan
capres yang menang. Jika PD mengambil
sikap bergabung dengan pihak yang menang, maka sikap Netral yang diputuskan SBY
saat ini hanyalah cerminan dari sikap seorang pengecut yang tidak pernah siap
kalah dalam sebuah pertarungan.
Namun Jika sikap netral
ini berlanjut dengan menetapkan PD sebagai partai oposisi dalam pemerintahan
yang akan datang, maka sikap netral yang diambil SBY ini akan menjadi nilai
tambah bagi Partai Demokrat. Disamping akan dihargai sebagai ksatria dia juga
memiliki waktu luang selama 5 tahun kedepan untuk berbenah diri guna merebut
kembali kejayaan yang terlepas dari tangannya.
Selamat buat SBY,
semoga tetap sukses memimpin gerakan nonblok dalam pilpres 2014 ini.
0 comments:
Post a Comment