Beredar kabar angin
bahwa Megawati telah memutuskan Jusuf Kala menjadi Calon wakil Presiden dari
PDI Perjuangan, mendampingi Jokowi sebagai Calon presiden yang akan bertarung
pada pilpres 9 Juli mendatang.
Konon kabarnya keputusan penting itu diumumkan Mega untuk kalangan terbatas pada Rabu sore kemarin, tetapi tidak dijelaskan dengan partai apa PDI-P berkoalisi, sementara dalam pemilu yang lalu perolehan suara PDI-P tidak cukup untuk mengajukan calon presiden.
Karena berita ini belum
diumumkan secara resmi, maka muncul kalkukasi bahwa PDI-P sudah memutuskan akan
berkoalisi dengan Partai Nasdem. Partai pimpinan Surya paloh ini sejak awal
memang tidak penah menyebutkan nama capres, bahkan terkesan tidak punya
keinginan untuk itu. Berulangkali ketua
partai nan breok ini menegaskan bahwa Nasdem ingin melihat hasil pemilu
legislatif dulu, baru memutuskan sikap apakah akan mengajukan nama capres atau
tidak.
Karena Nasdem tidak
pernah mengumumkan nama Capres, maka tidak ada beban bagi Nasdem untuk menerima
nama capres dari partai lain, apalagi yang disodorkan oleh PDI-P itu adalah JK
yang sejak awal memiliki kedekatan dengan Nasdem, bahkan ada kemungkinan partai
Nasdem sendiri yang memunculkan nama JK.
Kemungkinan lainnya
adalah berkoalisi dengan PKB, karena
beberapa hari setelah pemilu terdengar kabar Jokowi menjalin komunikasi dengan
beberapa petinggi PKB, termasuk dengan beberapa kiyai. Hasilnya seperti
diketahui sehari sebelumnya Sekjen PDI-P
Cahyo Kumolo telah mengumumkan bahwa
nama Cawapres PDIP sudah mengerucut pada tiga nama, dua diantaranya adalah
Mahfud dan JK , kedua tokoh ini pada awalnya disebut-sebut sebagai capres yang
diusung PKB.
PKB atau Nasdem yang
menjadi pilihan partai Koalisi PDI-P
akan tetap menguatkan nama JK sebagai cawapres bagi Jokowi, karena kedua
partai ini memang dikenal sangat dekat dengan mantan wapres itu. Jadi, besar kemungkinan
PDI-P telah memilih salah satu partai ini untuk menjadi teman koalisinya, atau
bahkan mungkin juga berkoalisi dengan keduanya.
Dengan siapapun PDI-P
berkoalisi, keputusan Mega menetapkan nama pasangan Jokowi dan JK sebagai capres
dan cawapres merupakan sesuatu yang sangat diperhitungkan, karena kedua figur
ini memiliki basis dukungan yang amat besar ditengah masyarakat. Dukungan
terhadap Jokowi sejak awal memang sudah terasa terutama dukungan dari akar
rumput , sementara JK walaupun bukan lagi pimpinan partai tetapi pengaruhnya
dilingkungan Golkar masih kuat.
0 comments:
Post a Comment