Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Kemungkinan JK jadi Cawapres Jokowi

Written By lungbisar.blogspot.com on Sunday, June 22, 2014 | 1:43 AM

Beredar kabar angin bahwa Megawati telah memutuskan Jusuf Kala menjadi Calon wakil Presiden dari PDI Perjuangan, mendampingi Jokowi sebagai Calon presiden yang akan bertarung pada pilpres 9 Juli mendatang.

Konon kabarnya keputusan penting itu  diumumkan Mega untuk kalangan terbatas pada Rabu sore kemarin, tetapi tidak dijelaskan dengan partai apa PDI-P berkoalisi, sementara  dalam pemilu yang lalu  perolehan suara PDI-P  tidak cukup untuk mengajukan calon presiden.

Karena berita ini belum diumumkan secara resmi, maka muncul kalkukasi bahwa PDI-P sudah memutuskan akan berkoalisi dengan Partai Nasdem. Partai pimpinan Surya paloh ini sejak awal memang tidak penah menyebutkan nama capres, bahkan terkesan tidak punya keinginan untuk itu.  Berulangkali ketua partai nan breok ini menegaskan bahwa Nasdem ingin melihat hasil pemilu legislatif dulu, baru memutuskan sikap apakah akan mengajukan nama capres atau tidak.

Karena Nasdem tidak pernah mengumumkan nama Capres, maka tidak ada beban bagi Nasdem untuk menerima nama capres dari partai lain, apalagi yang disodorkan oleh PDI-P itu adalah JK yang sejak awal memiliki kedekatan dengan Nasdem, bahkan ada kemungkinan partai Nasdem sendiri yang memunculkan nama JK.

Kemungkinan lainnya adalah berkoalisi dengan  PKB, karena beberapa hari setelah pemilu terdengar kabar Jokowi menjalin komunikasi dengan beberapa petinggi PKB, termasuk dengan beberapa kiyai. Hasilnya seperti diketahui sehari sebelumnya Sekjen PDI-P  Cahyo Kumolo telah mengumumkan  bahwa nama Cawapres PDIP sudah mengerucut pada tiga nama, dua diantaranya adalah Mahfud dan JK , kedua tokoh ini pada awalnya disebut-sebut sebagai capres yang diusung PKB.

PKB atau Nasdem yang menjadi pilihan partai Koalisi PDI-P  akan tetap menguatkan nama JK sebagai cawapres bagi Jokowi, karena kedua partai ini memang dikenal sangat dekat dengan  mantan wapres itu. Jadi, besar kemungkinan PDI-P telah memilih salah satu partai ini untuk menjadi teman koalisinya, atau bahkan mungkin juga berkoalisi dengan keduanya.


Dengan siapapun PDI-P berkoalisi, keputusan Mega menetapkan nama pasangan Jokowi dan JK sebagai capres dan cawapres merupakan sesuatu yang sangat diperhitungkan, karena kedua figur ini memiliki basis dukungan yang amat besar ditengah masyarakat. Dukungan terhadap Jokowi sejak awal memang sudah terasa terutama dukungan dari akar rumput , sementara JK walaupun bukan lagi pimpinan partai tetapi pengaruhnya dilingkungan Golkar masih kuat. 

0 comments: