Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Ketua Besar

Written By lungbisar.blogspot.com on Saturday, December 31, 2011 | 12:04 AM

KETUA BESAR, Apel Malang dan Apel washington adalah tiga kata dalam percakapan antara terdakwa kasus korupsi proyek wisma atlet SEA Games Mindo Rosalina dengan seorang saksi yang juga kader Partai Demokrat Angelina Sondakh. Ketiganya dirangkai menjadi istilah dengan maksud agar maknanya menjadi kabur bagi orang lain, dan hanya kalangan tertentu saja yang mengerti akan makna sesungguhnya. Rangkaian percakapan lewat BBM itu terungkap dipersidangan dan tertera dalam Berita Acara pemeriksaan Mindo Rosalina.

Jika yang dimaksud dengan apel malang dan apel Washington barangkali bisa dimengerti bahwa kedua kata majemuk itu diartikan sebagai rupiah dan dolar, istilah ini mungkin hanya didengar dan diucapkan oleh kalangan tertentu saja tetapi tidak sulit untuk memaknainya, karena tidak ada hambatan psikologis dan rasa was-was untuk menafsirkannya.
Tapi untuk kata "KETUA BESAR" , maka tidak ada orang yang berani berterus terang menafsirkannya, termasuk KPK sebagai pihak yang seharusnya mengambil langkah hukum untuk menindak lanjuti keterangan Mindo Rosalina itu.
Kata Ketua Besar yang tertuang dalam BAP Mindo dan keterangannya didepan sidang pengadilan seharusnya menjadi pintu masuk untuk menelusuri aliran dana haram hasil korupsi tersebut. Perlu ditindak lanjuti agar jelas bagi publik apakah keterangan Mindo itu benar atau hanya sekedar fitnah yang ingin menyeret-nyeret orang lain kedalam kasusnya. Tapi sayangnya, keterangan Mindo itu tidak mendapat tanggapan serius dan hilang begitu saja.
Karena tidak adanya tindak lanjut dari keterangan yang diberikan oleh Mindo, maka publik akan menafsirkan sendiri makna kata KETUA BESAR itu, rujukannya jelas yakni orang yang bertubuh besar (untuk ukuran Orang Indonesia) menjadi ketua sebuah partai besar, memiliki kekuasaan besar, dan punya pengaruh yang besar pula. Namun meskipun demikian makna kata ketua besar itu tetap saja menyisakan pertanyaan "Siapakah Ketua Besar itu ?  dan pertanyaan itu membuat orang menjadi lupa untuk menjawabnya, hingga dikhawatirkan akan berubah menjadi sebuah bom waktu yang siap meledak dikemudian hari.

0 comments: