Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Ternyata BUDUL Masih Hidup

Written By lungbisar.blogspot.com on Saturday, December 24, 2011 | 1:40 AM


Hasrat hati nak bertemu dengan Ngah Leman,  teman lamanya  yang beladang di Teluk Bano, namun karena sampannya bocor dilambung membuat dia harus berlabuh menambatkan sampannya dipinggir sungai dan Lung Bisar kemalaman diperjalanan.
Saat berlabuh itu dia melihat ada bayangan yang bergerak dalam gelap kearahnya, sebuah sampan sedang dikayuh oleh seseorang melintasi tempat dia menambatkan sampannya. Dia perhatikan dengan seksama, perlahan namun bisa dipastikan bahwa orang yang mengayuh sampan itu adalah BUDUL.

Budul, tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat Rokan Hilir, di era tujuh puluhan dulu namanya menjadi momok yang menakutkan, dia adalah pimpinan perampok yang menjarah disepanjang Sungai Rokan,waktu itu hampir tidak ada orang yang tidak mengenalnya. Sampannya besar, bertuliskan kata NUN dengan lambang Jari Telunjuk berukuran besar dengan warna Merah. Tapi si Budul peampok ulung itu sudah lama meninggal, bahkan  Lung Bisar ikut mengantar jenazahnya kepemakaman, tapi kenapa kini malah ada dihadapannya, ada apa ini ? Tanya Lung Bisar dalam hatinya.
“Jangan bingung Lung,” tiba-tiba terdengar suara orang yang melintas itu menyapanya. “Aku memang sudah lama meninggal, tapi kini sudah lahir BUDUL-BUDUL yang baru, BUDUL dengan penampilan yang berbeda, tapi kerja kami tetap sama yakni “merampok uang rakyat” , Lihatlah si Nazar, Gayus, dan lain-lainnya,” kata orang itu sambil menghilang dalam gelapnya malam, meninggalkan Lung Bisar yang termenung sendiri kebingungan, dan diujung lamunannya dia berkata lirih, “Ternyata BUDUL masih hidup.”  Kata-kata itu menutup lamunannya, dan saya menutup  tulisan ini, selanjutnya marilah istighfar “Na’zubillahi min zaliqa.

0 comments: