Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Wakil Rakyat Pelesir (lagi)

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, December 6, 2011 | 6:47 PM

Ternyata wakil rakyat kita tak mau kalah dengan Agnes Monica yang baru-baru ini go international, Cuma bedanya Agnes dengan kemampuan tarik suaranya sementara wakil rakyat dengan kemampuan ngelesnya. Dengan dalih kunjungan kerja, mencari masukan, bertemu dengan pejabat ini dan itu dan lain sebagainya.
Komisi IX misalnya pergi ke Korea Selatan untuk mencari masukan terkait revisi UU Nomor 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri.  Sementara itu Pansus RUU
Penanganan Konflik Sosial (RUU PKS) bertolak ke India dan Swedia, dan yang lebih hebatnya lagi Komisi IV, mengunjungi  empat negara sekaligus yakni Amerika Serikat, Jepang, India dan Cina, dengan dalih mencari masukan untuk merampungkan RUU Pangan dan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Dan keberangkatan mereka dilengkapi pula dengan 11 anggota Badan Legislasi yang melakukan kunjungan ke Cina untuk RUU Pengawasan Obat dan Makanan. Rencananya  Badan legsilasi DPR akan berdiskusi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan setempat, Kementerian Kesehatan, Parlemen dan menyapa warga negara Indonesia yang tengah berada di kota itu.
Waduh-duh, besar sungguh hasrat anggota Baleg kita ini, ingin meningkatkan pengawasan obat dan makanan, sehingga nantinya rakyat Indonesia akan terbebas dari obat dan makanan berbahaya, tapi tak dijelaskan apakah anggota Baleg akan membicarakan prihal obat dan mak anan yang tak terawasi disana  tapi masuk ke Indonesia.
Untuk urusan penempatan dan perlindungan tenaga kerja semestinya ditanyakan saja pada TKI / TKW kita, maunya mereka ditempatkan dimana, diberikan perlindungakan dalam bentuk apa, kapan dan bagaimana seharusnya perlindungan itu diberikan dan seterusnya-seterusnya. Tidak perlu jauh-jauh ke Korea cukup ajak Muhaimin pulang ke Jombang dan sekitarnya, kumpulkan para calon TKI / TKW kita disana. ajak mereka bicara dari hati kehati, bekali mereka keterampilan, ajari adab dan budaya negara tujuan dan buatkan perjanjian yang detail dengan negara yang membutuhkan sehingga mereka benar-benar terlindungi, dan satu hal lagi yang lebih penting, benahi PJTKI yang memberangkatkan mereka keluar negeri.
Demikian juga halnya dengan urusan "Penanganan Konflik Sosial" , didalam negeri ada Jusuf Kala yang sudah terbukti mampu menanggulangi konflik di Aceh dan Poso, selayaknya Pansus RUU dimaksud bertamu kerumah JK, atau sebaliknya JK diundang ke Senayan. Jadi, tidak perlu ke India, kecuali jika Pansus ingin belajar  membuat film yang selalu menyudutkan polisi India.
Kunjungan kerja, studi banding atau apapun namanya yang dilakukan oleh wakil rakyat kita keluar negeri adalah sesuatu yang wajar-wajar saja, sepanjang apa yang mereka lakukan memang benar-benar sesuai rencana dan tujuannya. Jangan sampai tujuan kunjungan kerja itu hanya pembungkus hasrat untuk pelesir belaka.  Untuk itu perlu dibuktikan bahwa sepulangnya dari luar negeri mereka tidak hanya sekedar membawa oleh-oleh untuk keluarga dan kerabatnya saja, tetapi ada sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat yang diwakilinya. Bisakah ?

0 comments: