Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

SBY mengajak Kadernya Introspeksi Diri

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, December 16, 2011 | 1:29 PM

Susilo Bambang Yudhoyono, selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengajak seluruh kader partai nya untuk introspeksi diri, mengingat akhir-akhir ini rakyat semakin gencar melontarkan kritik terhadap partai-partai Politik.
"Akhir-akhir ini ada isu-isu yang mengemuka, salah satunya adalah kritik dan harapan rakyat terhadap partai-partai politik. Mari saya mengajak keluarga Partai Demokrat untuk mendengarkan kritik dan harapan rakyat dan mari kita introspeksi dan melakukan perbaikan,"  Ungkap  SBY saat memberikan memberikan sambutan pada acara Sarasehan Dasawarsa Partai Demokrat di Hall C PRJ Kamis (15/12/2011) malam.

Agak lapang rasa dada mendengar isi pidato SBY tersebut, terkandung makna bahwa kritik masih mendapat tempat dihati beliau, tidak ditanggapi dengan sikap permusuhan tetapi perlu diapresiasi, salah satunya dengan cara introspeksi diri.
Ajakan SBY agar introspeksi diri itu memang penting, mengingat sejak skandal pembangunan Wisma Atelit terungkap kepermukaan,  partai yang dibinanya itu tak berhenti diterpa isu, terutama oleh mantan Bendaharawannya Nazaruddin yang kini duduk sebagai tersangka. Nazar  terus menerus meniupkan badai ketubuh partai pemenang pemilu tersebut, satu persatu kader-muka kader dan petinggi partai Demokrat dibasuh Nazar dengan cuka , mulai dari Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan terakhir dia menyebut nama Mubarok, bahkan terang-terangan Nazaruddin menuding yang bersangkutan sebagai perampok yang sok suci alias munafik. Disisi lain, ada pula nama Andi Nurpati yang diduga kuat terlibat dalam skandal Surat Palsu MK, yang kasusnya kini sedang ditangani oleh polri yang ditunding lambat dalam prosesnya.
Ajakan intrspeksi itu bisa juga berarti bahwa  selaku ketua Dewan Pembina dia mengaku bahwa ada sesuatu yang tak beres ditubuh Partai Politik, sehingga menimbulkan masalah dihati dan pikiran rakyat, maka  terlontarlah berbagai kritik terhadap partai politik terutama partai yang dibina oleh SBY.
Introspeksi memang perlu, tapi sekedar introspeksi tidaklah cukup  ! Sebagai pembina partai yang juga seorang presiden seharusnya SBY melangkah lebih maju lagi, menindak lanjuti info yang dilontarkan oleh Nazaruddin itu. SBY seharusnya bisa mendorong Partai Demokrat agar mengambil langkah-langkah konkrit dalam menanggapi pernyataan Nazaruddin tersebut. Apalagi sebagai kepala negara SBY tau bahwa  Nazar menyatakan hal itu bukan diwarung kopi, tapi dipengadilan tempat dimana orang mempertaruhkan kebenaran dalam menacapi keadilan.  Kesaksian yang diberikan bukan sebagai omong kosong tanpa konsekwensi hukum tapi adalah keterangan dibawah sumpah yang bisa dijadikan dasar hukum.
Lebih lanjut SBY menyatakan agar kader Partai Demokrat menjaga sikap dan berlaku sopan, beradab dan tidak melontarkan kata-kata yang melebihi kepatutan.
"Jaga sikap, perilaku, tutur kata di depan rakyat. Jangan tunjukkan hujatan, serangan yang melebihi kepatutan, yang menimbulkan situasi yang panas dan tidak tenteram," tegasnya.
Apakah ajakan SBY itu akan menjadi perhatian serius bagi kader Demokrat, atau hanya  akan bernasib sama dengan angin lalu ?  Jika dianggap serius pastilah Kader Demokrat akan mematuhinya, jika tidak maka samalah artinya para kader Demokrat menilai bahwa pidato itu tak lebih hanya sekedar pencitraan belaka.

0 comments: