Lung Bisar pindah rumah kontrakan, dirumah kontrakan
yang lama banyak tikus yang menggerogoti almari bajunya,
menyobek-nyobek catatan utang piutang dagangnya dan (ini dia yang
membuat dia geram) tikus-tikus itu telah menggerogoti tiang katil,
membuat tidurnya sepanjang malam jadi terganggu.
Pindah rumah kontrakan bukan berarti Lung Bisar terbebas dari
masalah, jika dirumahnya yang lama tidur malamnya diganggu oleh tikus,
maka dirumahnya yang baru dia diganggu oleh nyamuk. Pindah kerumah baru
mendapat masalah baru pula.
"Pindah rumah lagi Lung ?" Tanya Mahfud.
"Tidak," jawab Lung Bisar dengan tegas. "Sekarang saya tidur pakai kelambu," sambungnya lagi.
"Aman dari Nyamuk ?"
"Nggak Juga, Nyamuknya masuk kedalam kelambu ku," Jawab Lung Bisar,
habis darahku dihisapnya, luar biasa betul nyamuknya, anti nyamuk apapun
tak dipedulikannya, anti nyamuk bakar, spray bahkan sampai pakai anti
nyamuk oles juga tak mampu mengatasi gigitan nyamuk, akhirnya ku tipu
nyamuk tu." jawab Lung Bisar panjang lebar.
Senasib dengan Lung Bisar, negara ini sepanjang waktu juga digerogoti
oleh ribuan tikus-tikus kantor yang doyan korupsi dan nyamuk-nyamuk
nakal yang menghisap darah rakyat. Para koruptor itu bertebaran
diseantero negeri, mulai dari pusat pemerintahan hingga kepelosok desa,
sama halnya seperti Tikus dan Nyamuk menggerogoti dan menghisap darah
manusia sambil menyebar virus penyakit Malaria dan demam berdarah.
Berbagai upaya dicoba untuk memberantasnya, membentuk KPK, mendirikan
pengadilan TIPIKOR ditiap daerah, tapi pertumbuhan koruptor itu lebih
besar dari hasil pemberangusannya, tertangkap satu tumbuh seribu,
populasinya mengalahkan Tikus dan Nyamuk.
Belakangan muncul ide moratorium remisi dan pembebasan bersyarat
untuk napi korupsi, selanjutnya ada pula wacana membubarkan pengdilan
TIPIKOR didaerah karena kerap membebaskan para pelaku tindak pidana
Korupsi. KPK juga menghadapi masalah besar, para koruptor yang sebagian
besar adalah orang-orang yang berada dilingkungan kekuasaan membuat
keberadaannya menjadi sasaran kemarahan penguasa, maka tak heran jika
ada upaya pembonsaian, muncul istilah cicak dan buaya hingga wacana
membubarkannya oleh sekelompok anggota parlemen.
Menanggapi pernyataan keras untuk membubarkan KPK dan Pengadilan
Tipikor didaerah, akhirnya saya jadi teringat cerita Lung Bisar
menghadapi Tikus dan nyamuk, pindah rumah dan memakai kelambu ternyata
tak mampu mengatasi masalah tersebut, dia mengambil kebijakan dengan
membiarkan kelambunya tergantung, sementara dia sendiri tidur dibawah
ranjang dengan harapan nyamuk akan berbondong-bondong menyerbunya
kedalam kelambu.
"Tertipu dia," kata Lung Bisar dalam hatinya sambil memejamkan
matanya dan terlelap dalam mimpi. Mimpi mengatasi Tikus dan Nyamuk
dengan cara yang tak masuk akal.
0 comments:
Post a Comment