Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Lung Bisar, Tikus dan Nyamuk

Written By lungbisar.blogspot.com on Saturday, November 5, 2011 | 9:56 PM

Lung Bisar pindah rumah kontrakan, dirumah kontrakan yang lama banyak tikus yang menggerogoti almari bajunya, menyobek-nyobek catatan utang piutang dagangnya dan (ini dia yang membuat dia geram) tikus-tikus itu telah menggerogoti tiang katil, membuat tidurnya sepanjang malam jadi terganggu.
Pindah rumah kontrakan bukan berarti Lung Bisar terbebas dari masalah, jika dirumahnya yang lama tidur malamnya diganggu oleh tikus, maka dirumahnya yang baru dia diganggu oleh nyamuk. Pindah kerumah baru mendapat masalah baru pula.
"Pindah rumah lagi Lung ?" Tanya Mahfud.

"Tidak," jawab Lung Bisar dengan tegas. "Sekarang saya  tidur pakai kelambu,"  sambungnya lagi.
"Aman dari Nyamuk ?"
"Nggak Juga, Nyamuknya masuk kedalam kelambu ku," Jawab Lung Bisar, habis darahku dihisapnya, luar biasa betul nyamuknya, anti nyamuk apapun tak dipedulikannya, anti nyamuk bakar, spray bahkan sampai pakai anti nyamuk oles juga tak mampu mengatasi  gigitan nyamuk,  akhirnya ku tipu nyamuk tu." jawab Lung Bisar panjang lebar.
Senasib dengan Lung Bisar, negara ini sepanjang waktu juga digerogoti oleh ribuan tikus-tikus kantor yang doyan korupsi dan nyamuk-nyamuk nakal yang menghisap darah rakyat. Para koruptor itu bertebaran diseantero negeri, mulai dari pusat pemerintahan hingga kepelosok desa, sama halnya seperti Tikus dan Nyamuk menggerogoti dan menghisap darah manusia sambil menyebar virus penyakit Malaria dan demam berdarah.
Berbagai upaya dicoba untuk memberantasnya, membentuk KPK, mendirikan pengadilan TIPIKOR ditiap daerah, tapi pertumbuhan  koruptor  itu lebih besar dari hasil pemberangusannya, tertangkap satu tumbuh seribu, populasinya mengalahkan Tikus dan Nyamuk.
Belakangan muncul ide moratorium remisi dan pembebasan bersyarat untuk napi korupsi, selanjutnya ada pula wacana membubarkan pengdilan TIPIKOR didaerah karena kerap membebaskan para pelaku tindak pidana Korupsi. KPK juga menghadapi masalah besar, para koruptor yang sebagian besar adalah orang-orang yang berada dilingkungan kekuasaan membuat keberadaannya menjadi sasaran kemarahan penguasa, maka tak heran jika ada upaya pembonsaian, muncul istilah cicak dan buaya  hingga wacana membubarkannya oleh sekelompok  anggota parlemen.
Menanggapi pernyataan keras untuk membubarkan KPK dan Pengadilan Tipikor didaerah, akhirnya saya jadi teringat cerita Lung Bisar menghadapi Tikus dan nyamuk, pindah rumah dan memakai kelambu ternyata tak mampu mengatasi masalah tersebut, dia mengambil kebijakan dengan membiarkan kelambunya tergantung, sementara dia sendiri tidur dibawah ranjang dengan harapan nyamuk akan berbondong-bondong menyerbunya kedalam kelambu.
"Tertipu dia," kata Lung Bisar dalam hatinya sambil memejamkan matanya dan terlelap dalam mimpi. Mimpi mengatasi Tikus dan Nyamuk  dengan cara yang tak masuk akal.

0 comments: