“Nak ! matikan TV tu,” seru Lung Bisar, dan Siti Roga
yah bergegas bangkit mematikan TV
sementara isteri dan selusin anak – anak Lung Bisar yang lainnya
terperangah.
Kecewa ! ya …..
barangkali mereka merasa kecewa karena tak dapat meng ikuti berita tentang
hebohnya acara pernikahan Ibas dan Alya, tapi apa boleh buat Lung Bisar sudah
terlanjur mual dan mulas perutnya melihat layar kaca yang sepanjang waktu hanya
menyajikan tayangan itu keitu saja.
“Macam tak ada berita
lain,” ujar Lung Bisar sambil merapikan kumisnya. “Apa sih istimewanya Ibas dan
Alya itu ?” tanyanya ditengah keheningan suasana rumah yang hening.
Anak-anaknya tak berani protes, hanya senyum-senyum dikulum menyaksikan ulah
ayahnya yang seperti orang sakit gigi, dan seisi rumah tanpa diperintah
bergerak meninggalkan ruangan itu.
“Siapa sih mereka itu, atelit bukan pahlawan bukan,
namanya tercatat hanya karena kebetulan kedua orang tuanya memegang jabatan
penting dinegeri ini, itupun bukan untuk selamanya, paling banter hingga akhir
2014 mendatang, (jika tak ada people power yang menurunkan Yudhoyono ditengah
jalan).
“Kalaupun mempelai pria
itu seorang anggota Dewan dan menikahi seorang wanita berparas secantik bidadari
berdandan, bukan berarti pernikahannya
harus memenuhi seluruh sudut dan ruang pemberitaan, banyak hal lain yang harus
diperbincangkan ditengah publik. Mereka
itu belum memberikan arti penting bagi bangsa ini.” Ujar Lung Bisar dengn panjang lebar, kemudian
dia menarik nafas seakan ingin mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan ocehannya.
“Kalau keduanya pernah
berbuat untuk kepentingan negeri ini, atau mengukir prestasi penting dan
membagakan, mungkin pantaslah dielu-elukan. Jika keduanya bisa mendorong kedua
orang tuanya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat negeri ini, dan
melaksanakan acara nikah kawin mereka dengan sederhana maka bolehlah kita
berbangga kepadanya, tapi sampai hari ini kedua mempelai itu tidak lebih dari sepasang anak muda yang besar
karena nama orang tuanya, tidak jauh beda dengan anak muda lainnya.” Sambung Lung Bisar yang merasa sangat kecewa
karena media terlalu membesar-besarkan berita pernikahan yang konon kabarnya
menelan biaya milyaran rupiah, ditengah himbauan agar pejabat dan keluarganya
hidup sederhana.
0 comments:
Post a Comment