Robohnya jembatan Kutai
Kartanegara mengingatkan saya akan keberadaan jembatan Siak Satu, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan jembatan Leghtone. Jembatan yang membentang diatas
Sungai Siak menghubungkan Rumbai dengan
tanah Pekanbaru ini usianya jauh lebih sepuh dari Jembatan Kutai. Diresmikan oleh Soeharto pada April 1977
silam dan menjadi symbol kebanggaan bagi masyarakat Pekanbaru saat itu
Pada Masa Suripto
menjadi Gubernur Riau, jembatan ini pernah mengalami perbaikan pada
tiang-tiangnya yang retak, dan mulai saat itu penggunaan jembatan tersebut mulai
dibatasi dengan memasang portal, semua jenis kenderaan berat seperti Bus, truck
dan sejenisnya diarahkan melewati jembatan Siak II yang berada disisi Barat Jembatan
Siak satu.
Disebelah Timur
Jembatan Siak Satu kini telah membentang Jembatan baru , dalam acara Petang
Megang menyambut Ramadlan yang lalu Gubernur Riau Rusli Zaenal menyatakan bahwa
jembatan tersebut akan diresmikan pada Agustus tahun ini. Artinya saat lebaran
tiba jembatan tersebut sudah berfungsi.
Entah apa sebab
musababnya, peresmian Jembatan Baru tersebut hingga kini masih belum
terlaksana, para pengguna jalan belum bisa memanfaatkannya, entah karena belum
siap, belum serah terima atau ada hal lain yang menjadi kendala sehingga
jembatan baru itu belum bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sementara itu kemacetan
lalu lintas diatas Jembatan Siak Satu semakin menjadi-jadi, terutama pada jam-jam sibuk, saat karyawan berangkat
dan pulanga kerja. Keadaan ini
diperparah lagi jika ada event tertentu seperti pertandingan Bola di Stadion
Rumbai, atau acara di Hotel dekat jembatan tersebut, maka kemacetan lalu lintas
tidak dapat dihindari. Dan bila sudah demikian halnya maka jantung kita akan berdetak
lebih keras karena sekali-sekali tersara juga goyangnya.
Masyarakat kota
Pekanbaru tentu berharap agar pembangunan Jembatan Siak III cepat selesai dan
bisa dimanfaatkan dengan segera sebelum Jembatan Siak Satu mengalami nasib yang
sama dengan Jembatan Kutai Karta Negara.
0 comments:
Post a Comment