Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Dahlan Iskan

Written By lungbisar.blogspot.com on Wednesday, November 23, 2011 | 9:26 PM


Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang juga mantan Dirut PLN ini sangat memaklumi bahwa merebut kepercayaan publik adalah suatu keharusan. Itulah sebabnya, saat menjadi Direktur Utama PLN, mantan wartawan dan pemilik berbagai media ini memilih tak mengambil gaji serta tidak pula tinggal dirumah dinas yang sudah disediakan.
 "Citra PLN itu adalah sarang korupsi. Untuk mengubah citra itu, penting menunjukkan pada publik bahwa saya selaku Dirut tidak bermewah-mewah dan mau berkorban, " kata Dahlan dalam diskusi Transformasi BUMN Menuju Pentas Global yang diadakan Tempo di Hotel Kempinsky Jakarta, ( Sumber Tempo  Selasa, 22 November 2011 | 21:31 WIB )

Keputusan Dahlan yang tidak mengambil gaji dan menolak hidup bermewah-mewahan karena ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi yang dipimpinannya adalah sebuah contoh yang langka dan pantas ditiru. Ditengah sikap sebagian besar para pencoleng uang negara dengan tingkat prilaku aji mumpung yang tinggi dan memanfaatkan kesempatan selagi berkuasa. Saat sebagian orang tidak lagi memiliki rasa malu dan prilaku buruk ini menjadi wabah penyakit menular kehampir seluruh pejabat dinegeri ini, masih ada seorang yang secara jujur mengakui Kursi yang didudukinya (PLN) sebagai sarang Koruptor dan oleh karenanya dia tidak membebani perusahaan yang terus merugi itu dengan meminta berbagai fasilitas, tapi malah sebaliknya tidak mengambil gaji.
Keseharian berpenampilan sederhana tanpa jas dan dasi, hanya menggunakan alas kaki dengan sepatu kets, tapi mampu berbuat yang terbaik untuk PLN, sementara pejabat PLN sebelumnya saat ini sedang menghadapi persoalan hukum dipengadilan tipikor karena dugaan penyelewengan yang merugikan negara. Sebuah pemandangan yang sangat kontras tentunya.
Saat meninggalkan PLN,  listrik memang masih sering byarpet, dan tulisan ini juga hampir tak selesai karena tiba-tiba lampu mati. Dahlan belum berbuat banyak untuk mengangkat PLN sebagai perusahaan yang cinta dan dicintai rakyat. Masa tugasnya begitu singkat untuk membenahi sekepuk urusan di perusahaan itu, tapi bagaimanapun dia sudah meletakan fondasi yang kuat bagi kelangsungan hidup PLN kedepan, sekaligus telah memberi contoh pada banyak orang yang menjadi pejabat dinegeri ini.
Dahlan sudah meninggalkan PLN, menjabat sebagai Meneg BUMN, sebuah lembaga yang membawahi banyak masalah dengan keuangan negara.  Jika Dahlan tetap konsisten dan tidak berubah sikap, maka bukan tidak mungkin BUMN yang dikenal sebagai sapi perahan penguasa itu akan berubah bentuk menjadi usaha negara yang mampu meraup kentungan. Setidak-tidaknya itulah harapan kita yang sudah muak mendengar berita bahwa sebagagian besar BUMN itu rugi melulu.

0 comments: