Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Lung Bisar Ketulangan

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, November 29, 2011 | 8:40 PM


Habis maghrib Lung Bisar langsung menuju ruang makan. Dia mengajak semua anggota keluarga  makan bersama, menyantap nasi dengan panggang Bebiang plus sambal Belacan,  dan lalap rebus tauk Ubi.  
Isterinya minta waktu sejenak menunggu lampu menyala, namun perut Lung Bisar sudah terlanjur lapar dan tak bisa ditawar lagi, maka akhirnya mereka sekeluarga makan malam dengan penerangan seadanya.
Mati lampu, menjadi penyakit akut yang  mewabah dinegerinya saat ini. Entah apa sebabnya tak ada penjelasan dari pihak PLN. Tanpa pemberitahuan, tanpa penjelasan, tanpa ada konsesi bagi pelanggan, yang ada hanyalah tagihan yang setiap bulannya harus dibayar, tidak peduli apakah listrik menyala atayu tidak.
Suap demi suap nasi masuk kemulutnya, gelap-gelap makan jalan terus, tapi entah pada suap yang keberapa tiba-tiba Lung Bisar terpaksa berhenti, kerongkongannya tersengkang oleh tulang Bebiang, ia sesegukan dan isterinya berusaha memberi air, tapi tak bisa menolong dan Lung Bisar terpaksa dilarikan kerumah sakit.
Berita Lung Bisar ketulangan akibat makan dalam gelap ini menyebar keseantero negeri, semua rekan dan sahabatnya merasa prihatin.
“Lung Bisar adalah contoh sederhana yang menjadi korban akibat seringnya lampu mati,” kata Iram Maluk tetangganya, dan ucapan Iram itu mungkin perlu didengar oleh para petinggi PLN.

0 comments: