Keinginan anggota komisi III DPR dari FPKS Fachri Hamzah untuk
membubarkan KPK mendapat tanggapan positif dari pimpinan KPK Busyro
Muqoddas. "Itu hak berdemokrasi dan sah secara politik. Jika Fahri
serius dan bukan gertak sambal politik, buktikan saja untuk menempuh
jalur formal demokratis," kata Busyro sebagaimana dikutip oleh berbagai
media.
Rencana membubarkan KPK ini bukanlah yang pertama, Ketua DPR Marzuki
Alie juga pernah mengutarakan hal yang sama, lalu mendapat tanggapan
dari berbagai kalangan, dan mengundang polemik berkepanjangan, setelah
capek beradu argumen semuanya diam dan kini muncul lagi Fachri Hamzah
dengan ide yang sama gilanya dengan ketua DPR yakni "membubarkan KPK".
Seriuskah Fachri dengan rencananya tersebut ? Sudah tentu serius,
karena dimata Fachri keberadaan KPK dengan segenap kewenangan yang
dimiliknya itu terasa mubazir. Anggaran sedemikian besar yang diberikan
kepada KPK tak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Sudah 9 tahun KPK
berdiri tapi tak berhasil memberantas Korupsi, KPK masih tebang pilih
yang ditangkapi hanya Misbakhun kader PKS yang juga rekan separtai
Fachri, belakangan KPK mengobok-obok Banggar DPR dan yang terakhir ini
bakal membuat Tamsil Lindrung yang juga kader PKS akan merasa terganggu,
lalu Fachri merasa ada sesuatu yang tak beres dengan KPK dan dia minta
agar lembaga superbody ini dibubarkan saja. Barangkali itu lebih baik
dari pada langkah KPK terlalu jauh menggaruk lebih banyak lagi anggota
DPR masuk ke bui, paling tidak ini menurut pendapat Fachri.
Apakah langkah Fachri ini mendapat dukungan dari Partainya ? Ya tentu
saja didukung, indikasinya Fachri tidak mendapat teguran dari Fraksi
atau partainya, dan konon kabarnya Fraksi PKS sedang mengumpulkan data
untuk mengevaluasi KPK.
Selain Fachri dan Marzuki Alie, dua tokoh yang secara terang-terangan
meminta agar KPK dibubarkan masih banyak pihak dibelakangnya yang juga
menginginkan hal yang sama, alasannya bermacam-macam, mulai dari soal
kinerja hingga sampai pada rasa kekhawatiran yang berlebihan, atau lebih
tepatnya disebut sebagai kepanikan, sehingga terlontar ungkapan dari
ketua komisi III DPR Benny K Harman bahwa KPK bagaikan Teroris bagi
anggota Dewan. Waw begitu mengerikan
Ada kehawatiran yang luar biasa berkecamuknya dihati publik, bahwa
apa yang dilontarkan oleh beberapa wakil rakyat soal pembubara KPK ini
memiliki agenda terselubung dibaliknya. Ungkapan itu menjadi cerminan
betapa dibenak para elite bangsa ini tidak rela melihat sepak terjang
KPK yang terkadang bisa mengganggu kenyamanan diri mereka. Fachri dan
marzuki hanyalah sebagian kecil dari sebuah kelompok besar yang
terungkap kepermukaan, yang tak menginginkan KPK berlama-lama
mengobok-obok para koruptor.
KPK memang memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan tapi itu semua
tidak bisa dijadikan alasan untuk membubarkannya. Kritik terhadap KPK
memang diperlukan agar lembaga ini tak melenceng dari tujuan awalnya.
Sama halnya dengan DPR, lembaga tempat Fachri, Marzuki dan Benny
bernaung, hampir setiap hari kita mendengar kritikan terhadap lembaga
ini, mulai dari kebiasaan mangkir sewaktu sidang, anggota yang terlibat
korupsi dan divonis bersalah lalu meringkuk dalam bui, menonton konten
porno saat sidang, isu kursi haram, mafia anggaran yang baru-baru ini
heboh kepermukaan dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu mencerminkan
ketidak beresan lembaga ini dan apakah karena itu semua kita perlu
meminta agar DPR juga dibubarkan ? Saya kira Fachri dan Marzuki perlu
menjawab ini semua, sebelum terlalu jauh berpikir untuk membubarkan KPK.
0 comments:
Post a Comment