Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Gertak Sambal Duan Gintil

Written By lungbisar.blogspot.com on Saturday, October 22, 2011 | 11:58 PM


Selesai panen, Duan Gintil terbang ke Jakarta, jalan-jalan melepas penat sambil mengunjungi salah satu anaknya  yang tinggal dibilangan Ciputat.  Sejenak istirahat dilosmen lalu diapun langsung menuju tempat kos anaknya dengan menggunakan bis kota. Karena Bis yang ditumpanginya penuh sesak oleh penumpang, maka dia terpaksa berdiri bersama penumpang lainnya.
Disaat berdesak-desakan itu kakinya terasa sakit, terinjak oleh seorang lelaki yang bertubuh kekar. Duan mulai bersikap, mengeluarkan jurus ampuhnya untuk menyelamatkan kakinya yang terinjak tersebut.
“Satu kali, dua kali ……..” kata Duan dengan nada tinggi sambil menoleh kewajah lelaki yang menginjak kakinya itu. Seakan mengetahui apa yang dimaksudkan oleh Duan dengan hitungan satu duanya itu, lelaki kekar tersebut menjawab.
“Tiga kali,” katanya sambil menghentakkan kakinya lebih keras lagi, sehingga membuat Duan mengerang kesakitan. “Mau apa kamu ?” Tanya lelaki itu.
“Nggak ! Nggak ada, Cuma mau hitung saja,” jawab Duan sambil menyeringai.
Lelaki itupun mengangkat kakinya dan keluar dari Bis, tinggallah Duan menahan sakit dan menyesali sikapnya. “Ternyata, lelaki itu tidak kalah dengan gertak sambal ku,”  ujar Duan  dalam hatinya.
Kuat dugaan saya bahwa hebohnya PKS dengan istilah TIJITIBEH (mati siji mati kabeh)  menjelang reshuffle cabinet beberapa hari yang lalu, adalah gertak sambal ala Duan Gintil tersebut, terbukti setelah seorang kadernya dicopot dari cabinet PKS adem-adem saja, seolah tidak pernah ada kejadian sebelumnya.

0 comments: