Research In Motion (RIM) telah membangun
pabrik BlackBerry di Malaysia dan sudah mulai beroperasi sejak 1 Juli
2011 lalu, namun Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul
Sembiring malah menganggap kabar tersebut hanyalah isu belaka. “Saya
ketemu Dubes Kanada, mereka datang ke rumah saya waktu Lebaran, saya
tanya itu, mereka bilang tidak ada, saya belum dengar rencana itu,”
kata Tifatul.
Boleh jadi Dubes Kanada telah memberikan keterangan kepada Tiffatul
prihal pembangunan pabrik dimaksud, tapi sebagai seorang menteri
tentunya Tiffatul tidak perlu terpaku dari sebuah sumber saja, masih
banyak sumber informasi yang lain yang bisa diakses dan didengarkan.
Berbagai sumber telah menyebutkan bahwa RIM benar-benar telah membangun
pabriknya di Penang Malaysia, namun dalam acara Indonesia Broadband
Economy Forum 2011 di Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu 21/9/2011,
Tiffatul masih membantahnya dan menganggapnya sebagai isu. “Isu RIM itu,
saya masih bingung apakah benar akan dibangun di Malaysia, isunya dari
mana,” ujarnya
Terlepas apa yang menjadi faktor penyebab batalnya RIM membangun
pabriknya dinegeri ini adalah soal lain, yang menjadi persoalan disini
adalah “TELMI” nya seorag menteri.
Ironis sekali , seseorang yang memegang teraju kendali informasi dan
komunikasi malah ketinggalan berita. Beberapa media sudah memberitakan
prihal beroperasinya Pabrik BB tersebut, bahkan medio Juli yang lalu
beberapa media telah mengutip pernyataan Dany Bolduc , selaku Vice
President RIM untuk kawasan Asia Tenggara menyatakan Malaysia merupakan
tempat yang pas untuk memperkuat pangsa pasar RIM di Asia. , “Demi
mendukung permintaan pasar yang kian meningkat di Asia dan seluruh
dunia, maka kami dengan bangga bisa mengoperasikan pabrik baru di
Malaysia,” ujar Dany.
Simak pernyataan Datuk Jalilah Baba, Direktur Utama dari Malaysian
Investment Deveopment Authority (MIDA), merasa Malaysia memang tempat
yang cocok untuk pembuatan ponsel BlackBerry. “Saya menyambut hangat
keputusan RIM untuk membuat pabrik BlackBerry di sini. BlackBerry
adalah simbol kualitas, dan RIM sangat bijak menyerahkan pembuatannya
ke tangan para tenaga ahli dari Malaysia,” katanya.
Dan coba simak pula keterangan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Gita Wirjawan. “Awalnya saya memang tahu dari koran dan
kemudian saya klarifikasi ke Malaysia dan ternyata memang benar. Dia
(RIM) sudah bersikap untuk membangun di Malaysia,” tegas Gita
Kemana Tiffatul, sehingga berita berdirinya pabrik tersebut luput dari
pantauannya, apakah dia tak mengikuti perkembangan informasi , terutama
informasi tentang alat komunikasi yang menjadi bidang garapannya.
Aneh seorang Menkominfo koq malah telat mendapat info, lalu apa yang
bisa diharapkan dari seorang menteri seperti ini ?
0 comments:
Post a Comment