Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Wakil Rakyat, Kasar dan Bringas

Written By lungbisar.blogspot.com on Monday, February 15, 2016 | 1:15 PM

Saat berlangsungnya rapat dengar pendapat antara Komisi VII dengan Meneg BUMN, terjadi pertengkaran antara anggota Fraksi PD dengan rekan satu komisinya dari Fraksi PPP, Akibatnya rapat terpaksa dihentikan, dan salah satu wakil rakyat yang bertinju itu koyak berdarah pada bagian pelipisnya.
Siapa yang salah dan apa yang menyebabkan keduanya bertengkar sampai berarah-darah tidak penting untuk dibicarakan disini, kita serahkan saja kepada polisi untuk mengusutnya, namun prilaku anggota Dewan yang katanya terhormat itu sudah masuk dalam kategori MEMALUKAN.
Sejatinya Anggota DPR itu terdiri dari kumpulan orang-orang terhormat, mereka merupakan orang pilihan yang diajukan partainya untuk duduk dilembaga tinggi negara dengan menyandang prediket sebagai wakil rakyat.
Duduknya mereka diparlemen melalui seleksi yang ketat dan tahapan yang panjang, mereka dipilih melalui pemilu dan bukan pula diundi seperti lotere. Mereka yang terpilih dan duduk sebagai wakil rakyat itu diharapkan bisa menjadi representasi dari rakyat yang memilihnya.
Dihati dan pikiran merekalah ditumpangkan harapan rakyat untuk hidup lebih baik dimasa yang akan datang. Karena menyandang prediket terhormat itu pulalah, mereka tidak bisa berbuat seenak perutnya, seperti melakukan adu jotos, membanting meja kursi layaknya sekelompok preman yang berebut lahan dan jatah isi perut.
Apa yang terjadi hari ini dikomisi VII DPR RI merupakan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan , ini bukan kali pertama terjadinya keributan digedung parlemen kita. Sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu juga pernah terjadi insiden banting meja oleh salah seorang anggota fraksi PPP, dan pada priode DPR sebelumnya keributan seperti ini juga pernah terjadi.
Prilaku wakil rakyat yang kasar dan beringas ini akan menular kemasyarakat kita, bukan karena lemahnya pengajaran agama dan tradisi yang beretika, tetapi karena terlalu sering melihat contoh dan prilaku yang tidak baik dari para pemimpin dan wakilnya dilembaga tinggi negara.
Dibulan-bulan terakhir ini kita baru saja dijejali oleh berita perseteruan antara wakil rakyat di DKI dengan Gubernur DKI, umpat dan maki yang keluar dari mulut kedua belah pihak terdedah sedemikian rupa dan menjadi santapan publik yang menjijikan.
Kisruh wakil rakyat dengan Gubernur DKI tersebut sampai hari ini belum terselesaikan, kemudian muncul pula adegan adu jotos antara wakil rakyat di DPR. Sebelumnya telah pula terjadi pencongkelan pintu ruang rapat salah satu fraksi. Peristiwa demi peristiwa kasar dan beringas yang terjadi diparlemen ini akan menggerus kepercayaan rakyat terhadap wakilnya.
Ditambah pula sikap sebagian anggota Dewan yang sering bolos, ngantuk dan tidur saat sidang, merokok diruang sidang dan memiliki hobbi plesiran keluar negeri dengan dalih studi banding, kesemuanya itu membuat rakyat semakin jijik muak. Jijik dan muak, melihat tingkah laku wakilnya yang sudah tidak pantas lagi disebut sebagai wakil rakyat yang terhormat.

0 comments: