Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Sri Mulyani Melempar Bola Panas

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, February 16, 2016 | 3:22 PM

Hiruk pikuk suara yang mengarah pada keterlibatan Sri Mulyani dalam kasus korupsi penjualan kondensat kepada PT. TPPI menjadi sunyi senyap. Wanita cerdas yang juga mantan menteri keuangan era SBY itu tidak hanya sekedar memberikan keterangan kepada pemeriksa di Bareskrim Polri tetapi juga memuntahkan peluru yang mengarah kepada Jusuf Kala.
Menurut Sri Mulyani, Jusuf Kalla yang pada waktu itu menjabat sebagai wapres adalah pihak yang memegang kendali dalam penjualan kondensat tersebut. Tak ayal pernyataan Mulyani itu menjadi bola panas yang membuat Kepala Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Victor Simanjuntak menjadi tunggang langgang memberikan keterangan yang menyebutkan bahwa JK tidak bersalah.
Sikap keras dan perlawanan terbuka yang dilakukan Mulyani terhadap Jusuf Kalla bukan kali ini saja, pada tahun 2007 yang lalu dia pernah menolak rencana Jusuf Kalla dalam proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt, proyek yang dibiayai oleh dana asing itu, rencananya akan diserahkan kepada perusahaan dibawah holding company Kalla Group, sebagai pelaksananya.
Meskipun waktu itu Kalla menjawab bahwa resiko yang timbul dikemudian hari bukan tanggung jawab menteri tetapi menjadi tanggung jawab presiden dan wakil presiden, namun Mulyani tetap menolaknya, hingga rencana pembangunan pembangkita listrik itu menjadi gagal.
Setahun sebelumnya, Mulyani juga pernah bersinggungan dengan JK, dia memerintahkan Dirjen Bea dan Cukai untuk menahan dan menyegel 12 unit Hlikopter yang diimpor oleh PT. Air Transport Service milik Achnad Kalla, karena belum melunasi Bea masuk dan pajak-pajak terhutang yang jumlahnya Rp. 2 milyar lebih. Meskipun dia tau bahwa impor helikopter itu atas permintaan Jusuf Kalla namun Mulyani tetap bersikeras untuk menyegelnya sampai kewajiban importir terhadap negara dipenuhi.
Sewaktu Jusuf Kalla melontarkan rencana akan membuat peraturan tentang pengalihan konsesi jalan Tol bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu pembangunannya selesai juga ditentang oleh Sri Mulyani dengan alasan akan menyebabkan jual beli konsesi menjadi tak beraturan.
Kini, meskipun dirinya tidak lagi berada dilingkungan kekuasaan, namun Sri Mulyani tetap melakukan perlawanan. Sesaat setelah usai diperiksa oleh bareskrim Polri dia memberikan keterangan pers, isinya bagaikan bola panas yang bergulir kearah Jusuf Kalla. Seperti biasanya jika sudah berhadapan dengan Mulyani, JK nampaknya lebih memilih diam. Entah itu diam karena tergoda oleh pribahasa yang menyebutkan “Diam itu Emas”, atau diam sebagai tanda setuju, waktu jualah yang akan menjawabnya.

0 comments: