Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Ketinggalan Kereta

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, February 27, 2015 | 4:08 PM

Semoga terbaca oleh yang amat berhormat Tuan Anis Baswedan.
Nuh membelikan sepatu baru untuk Anis yang akan melanjutkan perjalanan dengan kereta senja menuju medan pengabdian. Awalnya sepatu baru itu untuk dipakainya sendiri agar bisa lebih sukses dalam menjalankan tugas pengabdian, namun nasib berkata lain, dia harus berhenti distasiun itu dan perjalanan dilanjutkan oleh Anis.
Sepatu baru dengan trade mark K 13 itu sudah lama menjadi bahan perbincangan dikalangan sesama abdi, banyak yang menolak dengan alasan sepatu itu belum siap untuk dipakai, kelengkapannya tidak jelas, talinya belum ada dan tapaknya terasa licin, hanya cocok dipakai untuk medan perkotaan, sementara didusun-dusun dan daerah terpencil  membutuhkan tapak sepatu yang pakai ladam.
Karena desakan berbagai pihak, Anis memutuskan untuk menolak pemberian sepatu itu, tetapi Nuh tetap saja ngotot meminta Anis menerimanya, akhirnya Nuh dan Anis berdebat panjang soal sepatu merek K 13 tersebut.
Waktu terus berjalan, perdebatan Nuh dan Anis masih terus berlanjut, bahkan makin melebar ke hal-hal yang lain. Nuh tidak mau hasil kerja kerasnya selama ini ditinggalkan begitu saja, sementara Anis keberatan membawa sepatu itu karena dinilai hanya menambah beban saja.
Makin condong Matahari ke Barat, semakin seru pula debat Nuh dan Anis, hingga akhirnya kereta senjapun tiba distasiun, berhenti sejenak menunggu penumpang yang akan melanjutkan perjalanan masuk kedalam kereta.
Setelah semua penumpang masuk, kereta senjapun berangkat menuju stasiun berikutnya, sementara perdebatan Anis dan Nuh belum jua berkesudahan. Mataharipun sudah benar-benar tenggelam diufuk Barat dan malampun mulai merangkak.

Pedagang yang biasa mangkal distasiun mulai berkemas untuk pulang kerumah, dan para pengemudi beca satu persatu beranjak dari situ, stasiun mulai terasa sepi dan lengang hingga akhirnya petugas jaga malam datang unuk mengunci pintu. Disaat itu pulalah Anis tersentak, sadar bahwa dia sudah ketinggalan kereta. Penumpang lain sudah sampai kemedan pengabdian, sementara dia masih saja melayani Nuh untuk berdebat soal K 13.

0 comments: