Demam Batu Cincin sedang mewabah ditengah masyarakat kita
saat ini, dan kegilaan masyarakat yang muncul secara mendadak ini telah pula
melahirkan berbagai Kelakara canda tawa, dan Kelakar itu merupakan rangkaian
yang tidak terpisahkan bagi para penggemar Batu.
Seorang isteri yang mengeluh suaminya tidak pulang disarankan
oleh tetangganya untuk menyusulnya ketempat pengolahan Batu Cincin. Seorang
warga yang melapor bahwa Batu Nisan orang tuanya hilang dikuburan disarankan
oleh Pak RT setempat untuk melacaknya ketukang olah Batu Cincin dipasar.
Ada pula yang dengan sengaja memajang Cincin lengkap dengan
Batu warna warni diseluruh jarinya, sambil menulis catatan “biar susah makan
asal pakai batu cincin”, dan ada pula yang nyeletuk bahwa semenjak pakai Cincin
dengan Batu Permata semangatnya melenggang kelangit.
Kelakar tentang Batu ini sudah menjalar kemana-mana,
seolah-olah tiada hari tanpa membicarakan BATU. Mulai dari gedung bertingkat
sampai ke gubuk reot, dari Mall hingga kewarung kopi, dan merambah keberbagai
professi, mulai dari kuli bangunan hingga sampai kekalangan politisi.
Ketika mencuatnya kemelut KPK dan Polri, publik masih saja
bisa mengaitkannya dengan BATU. Bambang Widjojanto yang disingkat dengan
inisial BW dipelesetkan menjadi Batu
Wamena, sementara Budi Gunawan yang disingkat menjadi BG diubah suaikan dengan
canda menjadi Batu Giok, luar biasa.
Terakhir penahanan Sutan Bhatoegana yang tersangkut dalam
kasus SKK Migas, juga dikait-kaitkan orang dengan demam Batu yang melanda
masyarakat. Sutan yang sudah sudah lama ditetapkan sebagai tersangka, tetapi entah
karena pertimbangan apa belum ditahan oleh KPK. Sehingga Sutan bisa tetap
menghirup udara bebas sambil bercanda ria dan sesekali mengirimkan SMS tahajud
ditengah malam.
Namun bersamaan dengan demam Batu yang melanda masyarkat
Indonesia, KPK melakukan penhanan terhadap Sutan, barangkali ini hanya
kebetulan saja dan tidak ada korelasinya sama sekali, namun oleh penggemar BATU
menjadi bahan candaan, ceritapun dirangkai bahwa penyakit demam Batu sudah
menjalar kelembaga anti rasuah itu, para komisioner KPK ingin memakai
Bhatoegana dijarinya, atau ada juga yang menyebutkan bahwa KPK khawatir kalah
cepat, jadi sebelum Sutan terlanjur diolah oleh pandai Batu, lebih baik KPK
melakukan penahanan, ah bisa saja.
0 comments:
Post a Comment