Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Aku ini seorang BURUH

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, February 27, 2015 | 4:18 PM

Belum hilang rasa perih dihati akibat ucapan Menkopolhukkam Tedjo Edhy Purdjiatno yang menyebut rakyat “Tak Jelas” pada beberapa hari yang lalu, kini ia kembali melontarkan kata-kata yang menusuk perasaan.  “Kayak BURUH saja”, katanya ketika menanggapi rencana pegawai KPK yang ingin mogok kerja jika seluruh pimpinannya dikriminalisasikan.

Jika peristiwa awal itu terjadi mungkin Menko  Khilaf dan kebablasan ngonmong saja. Barangkali keadaanlah yang membuatnya waktu itu menjadi kurang nyaman dan tak sempat berpikir normal, tertekan atau ada sesuatu yang tak terkendalikan, sehingga melihat kerumunan publik di Rasuna Said dia panik dan keluarlah kata-kata yang tak semestinya diucapkan oleh seorang pejabat negara.

Tapi, ucapan kasar itu kembali terulang, apalagi membawa-bawa BURUH sebagai sebutan yang berkonotasi merendahkan. Ucapan menko itu memang singkat, namun bagi seorang buruh seperti saya cukup bisa memaknainya bahwa Tedjo ingin mengatakan pegawai KPK tidak perlu mogok, karena MOGOK kerja itu merupakan cara-cara yang tak baik yang sering dilakukan oleh para BURUH.

Berulangya ucapan kasar seperti itu, mengindikasikan bahwa ini bukan lagi kekhilafan, tetapi merupakan suatu kesengajaan, atau mungkin juga merupakan suatu kebiasaan.  Sengaja atau biasa berkata kasar tentu tidak baik, apalagi jika yang melakukannya itu seorang pejabat negara setingkat Menko.

Ucapan yang menusuk ulu hati itu bisa menimbulkan kekacauan baru, karena Buruh adalah bagian terbesar dari bangsa ini. Jumlahnya tidak sedikit, andaikan Buruh serentak bangkit meminta pertanggungjawaban Menko atas ucapannya itu pasti negeri ini akan lumpuh total.

Buruh bisa saja melakukan sesuatu sebagai balasan atas ucapan Menko itu, dan untuk melakukannya Buruh tak perlu hiruk pikuk turun kejalan sambil memanggul senjata, cukup dengan cara berdiam diri dirumah saja, tidak melakukan apa –apa dan tidak mau bicara apa-apa.

Setelah Buruh berdiam diri, pasti akan terdengar teriakan sumbang dari orang-orang yang membutuhkannya, terutama dari kalangan pengusaha yang didalam pikirannya selalu dihantui oleh perasaan takut rugi.  Dengan diamnya Buruh, mesin yang biasanya mengaum akan kaku dan membisu, produksi terhenti, dan pada gilirannya perekonomian negara akan terganggu, bayangkan betapa gagahnya Buruh, hanya dengan berdiam diri, negara ini bisa sengsara, apalagi jika mereka menyatukan diri bergerak ke Jakarta, pasti akan lebih runyam lagi.

Oleh karenanya, selesaikan sajalah kemelut Polri – KPK itu secara arif dan bijak, sehingga pegawai KPK tidak merasa perlu lagi untuk Mogok. Andaikan  pegawai KPK itu benar-benar mogok juga, maka  itu artinya mereka sudah tak sabar lagi melihat pimpinannya diperlakukan seperti itu, dan pimpinan mereka itu merupakan pujaan hati para buruh yang sangat geram melihat tingkah laku para Koruptor,   aku tau itu karena aku ini seorang BURUH

0 comments: