Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Pendekar Bawang

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, March 15, 2013 | 11:09 PM


Pendekar menguasai gelanggang dengan pencak silat, sementara Pendekar Bawang amat mahir bersilat lidah.
Harga bawang melonjak, rakyat  berteriak, dan presidenpun bereaksi dengan meminta para pembantunya untuk mencari solusi, membuat langkah yang lebih serius dan nyata  agar masalah BAWANG ini jangan sampai meresahkan rakyat secara terus menerus.
"Jangan bersilat lidah di depan pers. Cari solusi. Itu yang ingin saya sampaikan. Saya akan ikuti terus," kata Presiden saat membuka rapat kabinet terbatas dikantor presiden Kamis 14 Maret 2013.
Heboh soal naiknya harga Bawang dan kata “Bersilat Lidah” dalam ungkapan presiden ini mengingatkan saya pada cerita sederhana tentang dunia persilatan, dimana  sebuah gelanggang persilatan akan melahirkan ahli pencak silat, dan ahli pencak silat ini sering disebut sebagai pendekar.
Dalam dunia persilatan jumlah pendekar itu tidak terlalu banyak,  seratus murid yang belajar Silat digelanggang satu diantaranya belum tentu mampu meraih prediket pendekar. Diperlukan kesungguhan dalam berlatih, harus tekun  belajar, bersikap ksatria dan istiqomah serta memegang teguh pantang larang yang diajarkan oleh sang guru.
Lain halnya dalam dunia politik, kesungguhan barangkali bisa dinomor duakan karena yang perlu dinomor satukan itu adalah kedekatan, tidak perlu pintar yang penting pintar-pintar  menempatkan diri.  Tidak perlu Istiqomah, yang penting Isi dan Kemas, dan dalam kondisi seperti ini lahirlah pendekar bawang. Pendekar yang tidak mementingkan keahlian pencak silat tetapi mahir bersilat lidah.
Presiden memang sudah mengingatkan para pembantunya agar jangan bersilat lidah, jangan saling menyalahkan, tetapi melakukan langkah kongkret untuk menyelesaikan masalah, namun bukan berarti  reaksi keras presiden itu serta merta membuat harga Bawang menjadi turun.  Pasar tidak bisa diintervensi dengan hanya sekedar memberi peringatan, tetapi  harus dengan aksi, dengan tindakan yang mengatur keseimbangan antara Supply  dan demand.
Para Menteri terkait dengan urusan harga Bawang ini tentunya sudah mahfum bagaimana caranya menjaga  agar ketersediaan  dan permintaan terhadap Bawang dipasar tetap seimbang.  Kitapun yakin bahwa mereka ini adalah orang-orang pilihan, dan presiden tentunya tidak sembarangan mengangkat pembantunya, tetapi jika kemudian kita mendengar ada Menteri  yang  mengajak rakyat menanam Bawang dihalaman rumahnya sambil terus menghimbau agar rakyat mengurangi konsumsi Bawang, maka pantaslah para menteri ini diberi prediket sebagai pendekar bawang.

0 comments: