Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Mencari Hang Jebat

Written By lungbisar.blogspot.com on Monday, March 4, 2013 | 11:05 PM

Dalam perbincangan kami di Bandara Sultan Syarif Kasim II terungkap bahwa keberangkatan Lung Bisar kali ini bertujuan untuk mencari Hang Jebat. Saya tertegun mendengarnya, tokoh legenda itu sudah lama mangkat. Dia mati sebagai seorang pendurhaka, melakukan amuk besar melawan penguasa, menuntut bela atas kematian sahabatnya Hang Tuah yang dihukum mati oleh raja.
Hang Jebat tak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu, Tuah dihukum karena fitnah dari Patih Kermawijaya, bukan atas kesalahan yang dilakukannya. Oleh karena itulah Jebat bereaksi keras, menghunus keris menuntut bela.

Ternyata hukuman mati yang dijatuhkan kepada Hang Tuah tidak dijalankan sebagaimana mestinya, Datuk Bendahara sang eksekutor hanya menyembunyikan Tuah didalam hutan, dan dipanggil kembali mengabdi ketika Amuk Jebat sudah sampai pada tingkat mengancam keselamatan Sultan.

“Tokoh sekaliber Hang Jebat itu perlu dihadirkan di Riau ini,” katanya lagi, seakan dia ingin menegaskan bahwa kepergiannya itu memang serius untuk mencari Hang Jebat.

Karena terbatasnya waktu dan Lung Bisar buru-buru harus menuju keruang tunggu, maka tinggallah saya tertegun menebak-nebak maksud ucapan Lung Bisar itu tadi.

Mungkin dia sudah jenuh melihat sikap para pemimpin dan elite politik yang ada di Riau ini, sehingga diperlukan tokoh yang berani berkata tidak pada penguasa, berani menegur dan mengoreksi kebijakan pemimpin yang merugikan rakyat, bersikap tegas atas ketidak adilan.

Dua mantan gubernur di Riau ini secara berturut-turut tersangkut perkara korupsi. Dimulai dari Soeripto yang tersangkut kasus reklamasi pantai. Penggantinya Saleh Djasit tersangkut perkara Korupsi Alat Pemadam Kebakaran dan dilanjutkan oleh Rusli Zainal yang tersangka kasus PON.

Selain ketiga pemimpin itu ada pula sederet nama wakil rakyat yang digaruk oleh KPK, dan tidak tertutup kemungkinan jumlahnya bakal bertambah lagi, mengingat kesaksian dari tersangka sebelumnya menyebut beberapa nama yang kini masih bebas melenggang dan duduk dikursi Dewan.
Selain Gubernur dan anggota DPRD Provinsi, sejumlah Bupati di Riau ini juga meringkuk dibalik terali besi, mereka itu diantaranya mantan Bupati Pelalawan, mantan Bupati Siak dan mantan Bupati Kampar, kesemuanya didakwa melakukan kesalahan yang sama yakni tindak pidana korupsi.

Tapi mengapa bukan Hang Tuah yang dipilih oleh Lung Bisar ?

Tuah memang lebih perkasa, tapi dia lebih setia kepada penguasa dibanding kepada sahabat karibnya sendiri. Hang Tuah itu hanya berani terhadap rakyat, tapi tunduk pada penguasa, dia lebih setia pada Sultan meskipun dia tau Raja Alim Raja disembah, Raja Zalim Raja disanggah. Sebalikna Jebat orang tegas, berani menegur penguasa, menentang keputusan Sultan yang keliru. Kesetiaannya terhadap kawan senasib (rakyat) tidak berbelah bagi dan keputusannya mendurhaka pada sultan karena ingin membela Hang Tuah yang diperlakukan dengan semena-mena.

Jadi, melihat kondisi Riau saat ini, dimana para elite dan pemimpinnya banyak tersandung masalah hukum maka diperlukan orang yang berani bicara lantang seperti Hang Jebat, untuk mengoreksi keputusan penguasa yang keliru dan merugikan rakyat, itu lebih baik dari pada para pemimpin dan penguasa di Riau ini terlanjur melakukan tindak pidana korupsi dan akhirnya digaruk oleh KPK.
Untuk itulah barangkali Lung Bisar mencari Hang Jebat, meskipun dia sendiri tau bahwa pencariannya itu ibarat melangkah diawang-awang.

0 comments: