Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Kancil dan Harimau

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, March 22, 2013 | 11:06 AM


“Itulah pintarnya Kancil, dan oleh karena pintarnya itulah maka disebut “Kancil Luar Biasa, disingkat menjadi KLB.” 

Sudah menjadi tradisi bagi anak-anak dusun Pasir Berdengung, bahwa bila musim purnama mengambang mereka berduyun-duyun mendatangi rumah Lung Bisar untuk mendengar cerita dongeng dari orang tua yang mereka panggil dengan sebutan Pak Lung itu. Tak terkecuali pada malam itu, saat mana saya yang secara kebetulan sedang numpang bermalam dirumah beliau.
“Malam ini kita bercerita tentang Kancil Luar Biasa,” kata Lung Bisar memulai dongengnya, dan seperti biasanya anak-anak itupun duduk dengan tertib sambil menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut Lung Bisar.
“Bermula kisah dari seekor Harimau yang bermaksud hendak menyatukan seluruh warga hutan dalam sebuah perkumpulan. Rencananya itu mendapat sambutan baik dari kawan-kawannya yang lain, hampir semua warga hutan belantara yang mendengar rencana Harimau itu menyatakan setuu. Bahkan Singa dan Gajah yang dikenal sebagai seterunya juga setuju, sedikitpun mereka  tak membantah, semuanya menyatakan dukungan dengan sepenuh hati kecuali Kancil, makhluk yang satu ini memberikan dukungan dengan sedikit catatan.” Kata Lung Bisar  sambil menghentikan sejenak ceritanya untuk menyeruput kopi yang disediakan oleh nCik Kenah., kemjudian sambil menyulut sebatang rokok dia lanjutkan ceritanya lagi.
“Maka terjadilah dialog antara Kancil dengan Harimau, debat mereka semakin alot ketika sampai pada pembicaraan siapa nanti yang akan dipilih sebagai pimpinan.” Kata Lung Bisar dengan gayanya yang khas, dan anak – anak belia itu duduk tertib mendengarkannya.
“Saya lebih cenderung Singa yang jadi Ketua,”  kata Harimau.
“Ooooo saya kurang setuju, ...... Singa itu kukunya panjang, rambutnya gondrong, kalau dia jadi ketua kita nanti apa kata dunia,” sanggah Kancil.
“Bagaimana kalau Gajah ? Kata Harimau lagi.
“Kalau Gajah saya sih setuju, tapi Gajah itu tak pandai duduk, apa jadinya nanti kalau pimpinan kita mulai dari bangun tidur sampai tertidur lagi kerjanya berdiri terus.” Jawab Kancil sambil memamah dedaunan.
“Kalau begitu saya usulkan Lembu yang jadi ketua,” kata Harimau lagi dengan nada setengah putus asa.
“Ooo mak, Lembu itu hampir sama dengan keledai, mereka lebih terkenal bodohnya, saking bodohnya, Lembu yang punya susu Sapi yang dapat nama, saya keberatan.” Jawab Kancil dengan tegas.
“Siapa lagi nCil,” sergah Harimau dengan emosinya.
“Bagaimana kalau saya yang jadi ketuanya,” jawab Kancil dengan senyum dikulum. “Dan Tuan Harimau akan saya nobatkan sebagai Datuk Panglima Hutan, pemangku adat tertinggi dibelantara ini,” sambung Kancil lagi.
“Cocok juga tu,” jawab Harimau, kemudian mereka  bersalam-salaman mengakhiri perdebatan dengan sebuah kesepakatan, dan konon kabarnya kesepakatan  antara Harimau dan Kancil itu menjadi keputusan kongres yang akan mereka laksanakan.
“Lho, koq ada keputusan sebelum kongres?” Tanya salah seorang anak dengan penuh keheranan,
“Itulah pintarnya Kancil, dan oleh karena pintarnya itulah maka disebut “Kancil Luar Biasa, disingkat menjadi KLB.”  Jawab Lung Bisar mengakhiri ceritanya.

0 comments: