Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Dibawah Pohon Beringin

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, April 27, 2012 | 12:22 PM


Malam ini Partai Golkar akan menggelar rapat pleno guna membahas mekanisme pencapresan dalam Rapimnasus yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Menyimpang dari biasanya, hajatan serupa lazimnya selalu dilaksanakan pada bulan Oktober, kali ini bergeser kebulan April. Dimajukan jauh sebelum jadwalnya dan terkesan amat tergesa-gesa.
Sementara itu suasana ditubuh partai berlambang pohon beringin itu terasa semakin gerah, rimbunnya pohon beringin tidak lagi meneduhkan hati para elitenya yang sedang berebut tiket calon presiden  dari kader Golkar, ada beberapa nama yang sering disebut-sebut dikalangan internal mereka , diantaranya ketua umum PG Aburizal Bakrie, mantan ketua umum Jusuf Kalla, dan belakangan muncul pula nama Ketua Wantim PG Akbar Tanjung.
Ketiga nama tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kekuranganya, hubungan diantara ketiganya juga tidak terlalu mesra, JK dan Ical sudah mulai renggang sejak Munas Golkar di Pekanbaru beberapa tahun yang lalu. Waktu itu Ical yang didukung oleh Akbar Tanjung mengalahkan Surya Paloh yang diusung oleh JK dalam pertarungan perebutan kursi ketua umum . Belakangan terdengar pula desas desus merenggangnya hubungan Akbar dan Ical. Tidak diundangnya Akbar selaku ketua Dewan Pertimbangan Partai dalam rapat pleno yang akan dilaksanakan malam ini seakan membenarkan kabar buruk itu.
Pengaruhnya mulai terasa kebawah, munculnya permintaan Munaslub yang diusulkan oleh sebagian DPD II merupakan pembenaran atas hal itu. Permintaan Munaslub ini cepat-cepat ditangkis oleh DPP dengan menyebutkan bahwa DPD II tidak berhak mengajukan usulan Munaslub, hak untuk mengajukan permintaan Munaslub hanya dimiliki oleh pengurus Golkar ditingkat Provinsi (DPD I).
Memanasnya suasana ditubuh Partai Golkar ini tak lain disebabkan oleh munculnya keinginan sebagian besar pengurus ditingkat DPP untuk menjadikan Ical sebagai satu-satunya calon presiden dari Partai berlambang Beringin rimbun itu. Rencana pencalonan Ical ini ternyata belum merupakan suara bulat, terbukti masih adanya keinginan dari beberapa para kader untuk mengajukan nama lain, yakni JK dan Akbar Tanjung. Kedua tokoh sepuh Golkar ini nampaknya masih punya pendukung yang kuat ditingkat bawah.
Jusuf Kala hingga kini masih adem-adem saja, tidak banyak komentar yang keluar dari beliau prihal pencalonannya, tapi Akbar Tanjung nampaknya masih punya semangat yang kuat untuk maju, terlihat sekali keinginannya untuk menantang Ical melakukan  penjaringan suara lewat konvensi Golkar seperti yang pernah dilakukannya ditahun 2004 yang lalu.
Ical, Akbar dan Jusuf Kala, adalah nama-nama yang santer terdengar menjadi calon presiden dari partai Golkar, hal ini mencerminkan bahwa Golkar memiliki segudang kader pemimpin yang siap tampil dan bersaing, namun jika dinamika politik yang cenderung memanas ini tidak dikelola dengan baik bukan tidak mungkin akan menimbulkan perpecahan didalam tubuh partai itu sendiri, dan jika kemungkinan buruk ini terjadi maka itu artinya Golkar terjebak dalam persaingan internal yang tidak sehat, pecah karena berebut kekuasaan, bukan karena ingin membela nasib rakyat.

0 comments: