Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Melengserkan Marzuki

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, August 2, 2011 | 12:35 AM


Pernyataan Marzuki Alie soal pembubaran KPK dan memaafkan koruptor, berbuntut polemik yang tak berkesudahan. Berbagai pihak menuding Marzuki  memiliki agenda tersendiri. Pernyataannya itu merupakan rangkaian dari upaya untuk melemahkan KPK, selanjutnya banyak pula pihak yang menduga bahwa pernyataan Marzuki adalah bagian dari agenda dari PD, yang saat ini beberapa kadernya sedang dalam masalah terkait kasus  korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Hambalang.
Apa yang disampaikan oleh Marzuki itu memang hanya sebatas ide, namun karena diucapkan oleh seorang  Ketua DPR,  maka dianggap merupakan sesuatu yang tidak wajar karena dianggap bertentangan dengan kehendak rakyat yang diwakilinya. Sebagai seorang ketua DPR seharusnya dia memiliki sensitivitas dan memahami keinginan orang banyak, sehingga apa yang diucapkannya tidak menyinggung perasaan rakyat yang diwakilinya.

Adalah kenyataannya saat ini bahwa Koruptor itu adalah musuh besar bangsa ini, jangankan untuk memaafkannya, dihukum ringan saja rakyat akan marah, bahkan banyak pihak yang meminta agar para koruptor itu dihukum mati.
Karena Koruptor merupakan musuh besar bangsa ini, maka keberadaan KPK masih sangat dibutuhkan, membubarkan KPK berarti melawan keingin rakyat . Andaikan ada  dugaan unsur pimpinannya yang terlibat persekongkolan jahat dan lain sebagainya, maka perlu dilakukan pembersihan, dikeluarkan dari KPK, namun bukan berarti lembaganya yang harus dibubarkan.
Anehnya, sedemikian banyak yang menyampaikan kritik atas ucapannya itu, Marzuki tetap pada pendiriannya, malah menantang berbagai pihak yang ingin menadukannya ke BK DPR. Sedikitpun tidak merasa bersalah, apa lagi untuk minta maaf kepada rakyat yang diwakilinya. Dia masih bersikukuh menganggap apa yang disampaikannya itu benar dan bermanfaat untuk rakyat. Akibatnya menimbulkan dugaan bahwa ada kekuatan tertentu dibelakang Marzuki yang memiliki agenda untuk membubarkan KPK, atau paling tidak untuk melemahkannya.  Partai Demokrat yang namanya ikut terbabit oleh pernyataan Marzuki ini juga tidak mengambil tindakan untuk menegur kadernya, bahkan salah satu pendirinya menyatakan setuju dengan  ide Marzuki tersebut.
Memang di DPR ada wacana untuk melengserkan Marzuki dari kursinya selaku ketua DPR, lewat Mosi Tak Percaya  yang digulirkan oleh Fraksi Hanura, dan konon kabarnya didukung oleh Golkar, tapi mampukah kedua partai ini menggalang kekuatan untuk menurunkan Marzuki dari kursi jabatannya sebagai ketua DPR ?
Tergantung pada niat baik wakil rakyat yang lainnya, karena kuat pula dugaan bahwa apa yang disampaikan Marzuki itu merupakan isi perbincangan mereka diluar agenda sidang resmi, Cuma  bedanya Marzuki keceplosan bicara kepublik sementara yang lainnya menyimpan rapat-rapat sambil menunggu moment yang tepat untuk mengaminkannya, alasannya sederhana saja karena apa yang terjadi pada Demokrtat saat ini sesungguhnya merupakan cerminan dari Partai-Partai yang kini sedang berkuasa di Senayan,  kebetulan saja PD lagi apes, kasus kadernya sedang terungkap, yang lain sedang menunggu giliran, dan alasan itu pulalah yang meyakinkan saya bahwa Marzuki akan tetap aman dikursinya.

0 comments: