"Saya tegaskan
bahwa saya ini bukan penabuh gendang, tetapi saya adalah penjaga SBY, keluarganya
dan partai Demokrat yang setia," demikian kata Ruhut Sitompul sebagaimana
diberitakan oleh detikcom, Minggu (7/8/2011).
Pernyataan Ruhut
tersebut seakan menjawab ungkapan Agus Sudibyo seusai menjadi pembicara dalam
diskusi Polemik Trijaya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (6/8). Anggota Dewan
Pers itu mengatakan "Presiden juga dikelilingi orang-orang yang suka
memicu kontroversi, istilahnya para penabuh gendang."
Akan halnya Ruhut menolak
disebut sebagai penabuh gendang mungkin bisa diterima, barangkali istilah itu diberikan
karena dia sering berkomentar didepan pers, itupun terkadang dimulai oleh pers
itu sendiri yang memancing Ruhut untu bersuara.
Namun pengakuannya
sebagai “penjaga SBY dan keluarganya”, patut dipertanyakan, terlebih lagi dia
menambahkan "Kalau ada yang ingin mengganggu saya siap pasang badan, akan
saya ratakan." Apakah sedemikian
rapuhnya pertahanan dan pengamanan seorang presiden seperti SBY, sehingga
membutuhkan penjaga tambahan dari seorang yang bernama Ruhut. Dan jika ada
gangguan terhadap SBY apakah Ruhut benar-benar bisa melakukan sesuatu untuk
menjaganya.
Jika memang Ruhut
menjalankan tugasnya sebagai penjaga SBY dan keluarganya, kira-kira dalam
bentuk apakah tugas Ruhut itu ? Bukankah
Negara sudah memberikan pengamanan dan pengawalan terhadap presiden dan keluarganya dengan
Paspampres.
Dalam menjalankan tugas
kenegaraan Presiden dibantu oleh para menteri. Untuk melakukan komunikasi
Politik presiden memiliki juru bicara, untuk
mengurus rumah tangganya ada yang menanganinya dibawah setneg, kemudian presiden
juga memiliki staff ahli untuk beberapa bidang yang dibutuhkan, lalu dimana
posisi Ruhut sebagai penjaga setia SBY, apakah dia termasuk dalam struktur
resmi negara ini atau tidak ?
Makin dikaji pernyataan Ruhut ini semakin tak
ditemukan jawabannya, malah semakin membingungkan, untuk itu biarlah Ruhut
sendiri menjawabnya, benarkah SBY dan keluarganya membutuhkan penjagaan dari
seseroang yang bernama Ruhut?
0 comments:
Post a Comment