Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Selamat Datang Nazaruddin

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, August 9, 2011 | 5:13 AM

Setelah  dua bulan lebih melang-lang buana diberbagai negara, akhirnya  langkah Nazaruddin dihentikan oleh aparat Kolombia di Cartagena.  Dengan demikian publik tinggal menunggu kepulangannya ketanah air, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa apa yang disenandungkannya dari tempat persembunyiannya selama ini bisa akan lebih jelas lagi, akan terdengar lebih lantang karena Nazar akan menyampaikannya langsung tanpa perantara.

Jika Nazar tetap pada pendiriannya dan jika tidak ada gangguan dari pihak manapun, maka semua pihak yang selama ini disebut-sebut dalam ocehannya tentu akan mendengar langsung dari sumbernya.  Rekan-rekan Nazar di Partai Demokrat seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, anggota DPR Angelina Sondakh, Benny K Harman, Mirwan Amir, dan Menpora Andi Mallarangeng tentu harus bersiap-siap berhadap-hadapan dengan Nazar didepan penegak hukum.
Demikian juga dengan Komisioner KPK seperti Chandra Hamzah, Deputi Penindakan Ade Raharja dan jubir  KPK Johan Budi, ketiganya juga akan berhadapan langsung dengan sumber informasi tentang permukatan jahat yang dituduhkan Nazar kepada mereka.
Semoga saja Nazaruddin tidak main-main dan tidak mendapat tekanan dari pihak manapun atas ucapannya selama ini dari tempat persembunyiannya, dan penjelasan akan apa yang pernah disampaikannya itu pulalah yang menyebabkan kepulangannya begitu ditunggu selama ini.
Apakah ucapannya itu hanya sebatas ingin menebar fitnah, atau dia benar – benar memiliki bukti yang cukup untuk dibawa kepengadilan.  Disinilah letak arti  pentingnya kepulangan Nazaruddin tersebut, sehingga dia tidak hanya dituntut agar bertanggung jawab secara hukum atas kasus suap dan korupsi dalam pembangunan wisma atelit sea game saja.
Selamat datang Nazaruddin, selamat kembali ketanah air, bernyanyi lebih merdu lagi. Tibalah saatnya untuk membuktikan siapa sesungguhnya berdusta, Nazaruddin atau orang-orang yang disebutnya sebagai tokoh yang menentukan korupsi berjemaah itu.

0 comments: