Setelah dua bulan lebih melang-lang buana diberbagai
negara, akhirnya langkah Nazaruddin
dihentikan oleh aparat Kolombia di Cartagena.
Dengan demikian publik tinggal menunggu kepulangannya ketanah air, dan
yang lebih penting lagi adalah bahwa apa yang disenandungkannya dari tempat
persembunyiannya selama ini bisa akan lebih jelas lagi, akan terdengar lebih
lantang karena Nazar akan menyampaikannya langsung tanpa perantara.
Jika Nazar tetap pada
pendiriannya dan jika tidak ada gangguan dari pihak manapun, maka semua pihak
yang selama ini disebut-sebut dalam ocehannya tentu akan mendengar langsung
dari sumbernya. Rekan-rekan Nazar di
Partai Demokrat seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, anggota DPR Angelina
Sondakh, Benny K Harman, Mirwan Amir, dan Menpora Andi Mallarangeng tentu harus
bersiap-siap berhadap-hadapan dengan Nazar didepan penegak hukum.
Demikian juga dengan Komisioner
KPK seperti Chandra Hamzah, Deputi Penindakan Ade Raharja dan jubir KPK Johan Budi, ketiganya juga akan berhadapan
langsung dengan sumber informasi tentang permukatan jahat yang dituduhkan Nazar
kepada mereka.
Semoga saja Nazaruddin
tidak main-main dan tidak mendapat tekanan dari pihak manapun atas ucapannya
selama ini dari tempat persembunyiannya, dan penjelasan akan apa yang pernah
disampaikannya itu pulalah yang menyebabkan kepulangannya begitu ditunggu selama
ini.
Apakah ucapannya itu
hanya sebatas ingin menebar fitnah, atau dia benar – benar memiliki bukti yang
cukup untuk dibawa kepengadilan. Disinilah
letak arti pentingnya kepulangan
Nazaruddin tersebut, sehingga dia tidak hanya dituntut agar bertanggung jawab
secara hukum atas kasus suap dan korupsi dalam pembangunan wisma atelit sea
game saja.
Selamat datang
Nazaruddin, selamat kembali ketanah air, bernyanyi lebih merdu lagi. Tibalah
saatnya untuk membuktikan siapa sesungguhnya berdusta, Nazaruddin atau
orang-orang yang disebutnya sebagai tokoh yang menentukan korupsi berjemaah itu.
0 comments:
Post a Comment