Nampaknya ketua DPR
Marzuki Alie tidak pernah kehabisan bahan untuk menciptakan
pernyataan-pernyataan yang kontroversi. Setelah reda soal rencana pembubaran
KPK yang menuai kritik berbagai pihak , maka beberapa jam yang lalu beliau kembali
melontarkan ide agar biaya kampanye untuk Parpol ditanggung oleh negara.
"Bagaimana kalau
partai politik dibiayai oleh negara saja. Jadi semuanya sama. Asas keadilannya
jelas," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, Rabu
(24/8). Alasannya untuk mengurangi tindak pidana korupsi yang makin marak
terjadi, karena kampanye parpol yang seperti sekarang ini banyak dibiayai oleh
pihak ketiga/pemodal dan pada gilirannya
nanti menuntut imbalan, istilahnya menurut Marzuki disebut sebagai pemburu
Rente.
Pernyataan Marzuki ini
lalu diamini oleh Keta Umum PBR Bursah zarnubi, “APBN kita kuat kok menanggung
biaya kampanye partai."
Ada apa sebenarnya yang
bersarang dalam kepala kedua pimpinan parpol ini. Apakah benar negara memiliki
kemampuan untuk menanggung biaya kampanye Parpol yang sedemikian besarnya. Berpuluh-puluh
parpol akan mengeruk anggaran dari APBN untuk biaya kampanyenya, dan bahkan
mungkin orang akan berlomba-lomba mendirikan partai untuk mendapatkan biaya
kampanye, setelah itu tidur dan bangun kembali saat mau kampanye.
Apakah ada jaminan jika
biaya kampanye parpol ditanggung oleh negara, akan menutup pintu masuknya
bantuan dana dari pihak ketiga ? Dan bagaimana pertanggungjawaban atas
penggunaan dana kampanye tersebut, lalu siapa pula yang akan mengawasi
penggunaannya ? Semuanya masih sangat ngambang dan tak jelas ujung pangkalnya.
Jika pengawasan
penggunaan dana kampanye dimaksud diserahkan ke BPK, sebagaimana yang diusulkan
oleh Bursah Zarnubi, apakah tidak akan menambah beban BPK, sementara dengan tugas
yang ada sekarang ini saja BPK seakan sudah keteteran menjalankan fungsinya.
Usulan Marzuki ini
terasa aneh dan ganjil sekali karena sesungguhnya bagi negara masih ada hal
yang lebih penting untuk dipikirkan, terutama bagaimana melakukan upaya untuk
mensejahterakan masyarakat, meringankan biaya pendidikan dan biaya pelayanan
kesehatan, dari pada menanggung biaya kampanye parpol.
Sebaiknya para tokoh dan
pimpinan parpol sepakat untuk tidak menghambur-hamburkan uang saat berkampanye,
bila perlu dibuat aturan yang lebih ketat lagi soal dana kampanye dan dibarengi
dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarannya.
Jika ada parpol yang
tak sanggup membiayai kegiatan kampanyenya, sebaiknya tidak usah berkampanye,
bila perlu membubarkan diri saja. Itu lebih baik dari pada menggunakan dana dari
APBN untuk biaya kampanye.
0 comments:
Post a Comment