Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Beranikah Nazar Berkata Jujur ?

Written By lungbisar.blogspot.com on Thursday, August 18, 2011 | 9:31 PM


"Kami yang hadir hari ini, Rabu 17 Agustus 2011 menyatakan rasa hormat kepada para arwah pahlawan," ujar Presiden dalam pidatonya sewaktu memimpin upacara renungan suci di TMP Kalibata Jakarta.
Tidak semua pahlawan mendapat kesempatan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, dan ada pula yang benar-benar berjasa dan dianggap pahlawan tapi memilih dikebumikan dipemakaman umum.
Jumlah orang yang berjasa pada negeri ini bisa saja bertambah jumlahnya, dan salah satu orang  yang berpeluang untuk itu adalah NAZARUDDIN.

Seperti apa yang pernah diungkapkannya dari tempat persembunyiannya selama ini bahwa Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Mirwan Amir dan politisi PDIP I Wayan Koster ikut menerima suap Wisma Atlet. Ia jua menuding Wakil Ketua KPK bidang penindakan Candra M Hamzah dan Ade Rahardja, melakukan kesepakatan dengan Anas untuk menyelesaikan kasus Wisma Atlet agar berhenti pada ditetapkannya Nazar sebagai tersangka.
Bila  dilihat kesalahan yang dituduhkan kepadanya, dengan jumlah proyek pemerintah yang dikerjakannya , maka tidak mungkin Nazar melakukannya sendirian, besar kemungkinan banyak pihak yang terlibat dalam upaya memuluskan tindak korupsi yang dilakukannya.
Selanjutnya  ada pula dugaan bahwa Uang Nazar mengalir ke beberapa anggota DPR, ke Dinas Pekerjaan Umum (PU). Uang-uang yang mengalir itu jumlahnya beragam. Ada yang sebesar US$ 1,1 juta , Rp 500 juta, Rp 50 juta, Rp 100 juta, dan Rp 150 juta.
Jika Nazar mau berjasa bagi negeri ini maka inilah saatnya, dengan membuka mulut dan berkata jujur, membeberkan segala bukti keterlibatan para konco dan kerabatnya yang telah bekerja sama dengannya.  Melaporkan orang-orang yang  ikut menikmati hasil perbuatannya yang terkutuk itu, seperti apa yang pernah diungkapkannya selama ini. Disamping tentunya atas segala kesalahan yang ia lakukan tetap menjadi tanggung jawab pribadi Nazar untuk memikulnya,termasuk menerima sanksi hukumnya.
Namun sebagai seorang terdakwa yang akan menghadapi berbagai sangkaan dan tuduhan, masihkah ia berani berkata jujur ?

0 comments: