Nazaruddin
ternyata tidak hanya pintar memainkan perannya sebagai aktor dipanggung
politik, tapi mantan bendahara umum PD ini juga pintar memainkan
sandiwara ditengah kehidupan nyata. Ulahnya memang sungguh membuat
banyak pihak merasa tidak nyaman.
Dari
tempat persembunyiannya Nazar menyebut sejumlah nama yang terkait suap
Wisma Atlet, antara lain Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina
Sondakh, Mirwan Amir dan politisi PDIP I Wayan Koster ikut menerima suap
Wisma Atlet. Ia jua menuding Wakil Ketua KPK bidang penindakan Candra M
Hamzah dan Ade Rahardja,
melakukan kesepakatan dengan Anas untuk
menyelesaikan kasus Wisma Atlet agar berhenti pada ditetapkannya Nazar
sebagai tersangka. Pernyataannya itu membuat tidak nyaman dan bahkan
menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan publik kepada PD dan KPK.
Karena
lantangnya suara Nazarudin itulah orang lalu berharap kepulangannya
akan menyingkap tabir dusta yang selama ini menutupi langit-lagit
kekuasaan negeri ini, dan berapapun biaya untuk memulangkannya tidak
menjadi persoalan. Namun setelah tiba ditanah air, Nazaruddin berubah sikap, informasi yang diharapkan darinya tidak kunjung didapat, jangankan untuk berbicara seperti apa yang diharapkan oleh banyak pihak, malah
sebaliknya dia menulis surat ke SBY untuk mengajak berdamai.
Seolah-olah dia dan SBY menjadi dua pihak yang kuasa dinegeri ini dalam
menentukan putusan hukum. Dia melakukan tawar menawar sekaligus minta
perlindungan terhadap isterinya yang juga disangka melakukan tindak
pidana korupsi.
Karena
permintaannya tak digubris oleh SBY, dia memerasa kecewa, menuding
Presiden pilih kasih, padahal dia berharap sebagai Pembina Partai
Demokrat SBY akan melindunginya, karena dia dia adalah seorang kader Partai.
Dalam
kondisi seperti itu dia masih punya permintaan lagi, yakni minta
dipindahkan dari tahanan mako brimob ketempat yang lebih nyaman. Dia
mengaku stress dalam tahan dan konon katanya karena itulah dia bungkam
dan tak mau buka mulut.
Bisakah
dipercayai bahwa jika Nazaruddin dipindahkan ketahanan lain dia akan
berbicara apa adanya, membuka segala sesuatu yang dia ketahui, dan
berkata jujur kepada penyidik KPK yang memeriksanya ? Wallahu ‘alam,
sulit untuk dipercayai karena Nazaruddin ini ternyata bukan hanya
seorang aktor dipanggung politik, tapi juga berbakat menjadi pemain
sandiwara, oleh karenanya entah lakon apa lagi yang akan dimainannya.
0 comments:
Post a Comment