Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Pemekaran Riau Pesisir

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, September 9, 2011 | 1:42 AM

Usulan Pemekaran wilayah bermunculan dari setiap sudut negeri ini, awal tahun lalu kongres rakyat Sumbawa menuntut pemekaran Propinsi Pulau Sumbawa, kemudian di Jawa Barat ada pula tuntutan pemekaran oleh masyarakat Cirebon Timur.
Sementara banyak keluhan dan umpatan bahwa hasil pemekaran hanya dinikmati oleh segelintir orang, kaum elite dan sanak familinya, menjadi ajang perebutan kedudukan, rebutan proyek, rebutan menjadi pegawai honorer, dan hampir 80 % anggaran daerah dihabiskan untuk kepentingan belanja pegawai, sisanya barulah untuk kepentingan umum, itupun jika tidak dikorup oleh penguasa setempat.

Di Riau satu dasawarsa terakhir ini (bahkan lebih) muncul gagasan untuk memekarkan propinsi Riau menjadi dua wilayah yakni Provinsi Riau dan Riau Pesisir, pemikiran ini muncul hampir berbarengan dengan rencana pemekaran wilayah Riau kepualauan.
Setelah Riau dimekarkan menjadi dua yakni Propinsi Riau dan Riau Kepulauan, maka ide untuk membentuk propinsi baru “Riau Pesisir” menjadi senyap, tak kedengaran lagi kabarnya, semangat yang pada mulanya berkobar bagaikan bara api dikayu kering perlahan padam. Padahal sebelumnya gagasan ini sudah matang dan konon kabarnya sudah memiliki Forum komunikasi.
Belakangan ini gagasan tersebut mencuat kembali lewat pembentukan group di social network, konon kabarnya group didunia maya ini menurut pendirinya didirikan untuk membangun kebersamaan masyarakat riau pesisir , dalam mencapai tujuan akhir terbentuknya provinsi riau pesisir, sebuah harapan yang mulia tentunya.
Tapi sayngnya Admin group ini tidak memaparkan bagaimana platformnya, jangankan untuk membuat ringkasan kajian akademisnya, sekapur sirih sebagai kata pengantarnyapun tidak ada. Belum lagi jika dipertanyakan berapa luas wilayah yang ingin dimekarkan, berapa jumlah penduduknya dan apa sumber PADnya (selain minyak ). Sehingga beberapa orang yang diundang oleh Admin untuk bergabung langsung mempertanyakan tujuan dari group tersebut.
Selanjutnya, bila diikuti diskusi dalam group ini hanya berkutat pada pembagian rezeki dan kekuasaan, sehingga pembicaraan yang mencuat hanya berkutat pada soal siapa calon gubernur, soal ibu kota propinsi, bahkan anehnya lagi ada pula yang sudah menampilkan rumah calon gunernur, masya Allah sungguh jauh dari pemikiran yang layak untuk didiskusikan.
Gagasan pembentukan Provinsi Riau Pesisir sebenarnya sebuah ide yang pantas diapresiasi, apalagi tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun jika cara mengelolanya seperti yang ada di Social Network tersebut maka gagasan tersebut akan jauh panggang dari api, jangankan untuk mendapat persetujuan dari pusat, memperoleh dukuangan masyarakatpun susah.
Barangkali inilah yang perlu dipertimbangkan bagi rekan-rekan di Riau Pesisir jika memang benar tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, jika tidak tanyalah pada rumput yang bergoyang.

0 comments: