Usulan
Pemekaran wilayah bermunculan dari setiap sudut negeri ini, awal tahun
lalu kongres rakyat Sumbawa menuntut pemekaran Propinsi Pulau Sumbawa,
kemudian di Jawa Barat ada pula tuntutan pemekaran oleh masyarakat Cirebon Timur.
Sementara
banyak keluhan dan umpatan bahwa hasil pemekaran hanya dinikmati oleh
segelintir orang, kaum elite dan sanak familinya, menjadi ajang
perebutan kedudukan, rebutan proyek, rebutan menjadi pegawai honorer,
dan hampir 80 % anggaran daerah dihabiskan untuk kepentingan belanja
pegawai, sisanya barulah untuk kepentingan umum, itupun jika tidak
dikorup oleh penguasa setempat.
Di Riau satu dasawarsa terakhir ini (bahkan lebih) muncul
gagasan untuk memekarkan propinsi Riau menjadi dua wilayah yakni
Provinsi Riau dan Riau Pesisir, pemikiran ini muncul hampir berbarengan dengan rencana pemekaran wilayah Riau kepualauan.
Setelah
Riau dimekarkan menjadi dua yakni Propinsi Riau dan Riau Kepulauan,
maka ide untuk membentuk propinsi baru “Riau Pesisir” menjadi senyap,
tak kedengaran lagi kabarnya, semangat yang pada mulanya berkobar
bagaikan bara api dikayu kering perlahan padam. Padahal sebelumnya
gagasan ini sudah matang dan konon kabarnya sudah memiliki Forum
komunikasi.
Belakangan
ini gagasan tersebut mencuat kembali lewat pembentukan group di social
network, konon kabarnya group didunia maya ini menurut pendirinya
didirikan untuk membangun kebersamaan masyarakat riau pesisir , dalam mencapai tujuan akhir terbentuknya provinsi riau pesisir, sebuah harapan yang mulia tentunya.
Tapi sayngnya Admin group ini tidak memaparkan bagaimana platformnya, jangankan untuk membuat ringkasan kajian
akademisnya, sekapur sirih sebagai kata pengantarnyapun tidak ada.
Belum lagi jika dipertanyakan berapa luas wilayah yang ingin dimekarkan,
berapa jumlah penduduknya dan apa sumber PADnya (selain minyak ).
Sehingga beberapa orang yang diundang oleh Admin untuk bergabung
langsung mempertanyakan tujuan dari group tersebut.
Selanjutnya,
bila diikuti diskusi dalam group ini hanya berkutat pada pembagian
rezeki dan kekuasaan, sehingga pembicaraan yang mencuat hanya berkutat
pada soal siapa calon gubernur, soal ibu kota propinsi, bahkan anehnya
lagi ada pula yang sudah menampilkan rumah calon gunernur, masya Allah
sungguh jauh dari pemikiran yang layak untuk didiskusikan.
Gagasan pembentukan Provinsi Riau Pesisir sebenarnya sebuah ide yang pantas diapresiasi, apalagi tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun
jika cara mengelolanya seperti yang ada di Social Network tersebut maka
gagasan tersebut akan jauh panggang dari api, jangankan untuk mendapat
persetujuan dari pusat, memperoleh dukuangan masyarakatpun susah.
Barangkali inilah yang perlu dipertimbangkan bagi rekan-rekan di Riau Pesisir jika memang benar tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, jika tidak tanyalah pada rumput yang bergoyang.
0 comments:
Post a Comment