Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Spanduk Pencitraan

Written By lungbisar.blogspot.com on Monday, June 10, 2013 | 4:33 PM

Partai Keadilan Sejahtera menebar Spanduk diseluruh pelosok tanah air, bunyinya “MENOLAK  KENAIKAN HARGA BBM” ,  sementara 3 kadernya yang duduk di kabinet terus  melakukan sosialisasi tentang kenaikan harga BBM. 
Dua hal yang bertolak belakang tersebut mengundang sejuta pertanyaan dihati rakyat, ada apa dengan PKS ?  Apakah PKS  mengalami  perpecahan, atau sedang memainkan drama babak tunggal dibawah judul “Pencitraan”.
Isu perpecahan telah dibantah oleh hampir seluruh petinggi PKS, mereka mengaku masih tetap solid dan satu suara, yang terjadi saat ini hanyalah dinamika demokrasi dalam tubuh partai yang teramat sangat menghargai perbedaan.
Jika benar tidak ada perpecahan ditubuh PKS, maka mungkin saja  spanduk yang bertebaran dibumi Allah ini adalah bagian dari upaya PKS dalam melakukan pencitraan, dan dugaan ini pastilah akan dibantah oleh berjuta-juta kader PKS.
Jika PKS benar –benar serius ingin menolak  rencana pemerintah menaikan harga BBM maka yang harus mereka lakukan adalah berjuang secara all out di Parlemen. Menggalang dukungan dari sesama anggota dewan agar satu suara melawan kehendak pemerintah. Menyusun strategi dan taktis, adu argumentasi dengan alasan yang kuat dan meyaknkan pemerintah bahwa menaikan harga BBM adalah keputusan yang keliru dan menyengsarakan rakyat. Di Senayanlah tempat yang pas bagi PKS untuk menyatakan penolakan itu,  bukan dengan cara memasang spanduk  disetiap perempatan jalan.
Tapi hal itu belum mereka lakukan, sebaliknya malah menulis spanduk dengan isi penolakan kenaikan harga BBM. Sebuah tindakan yang keliru tentunya, karena sebesar apapun jumlah spanduk yang ditebar diluar parlemen , tidak berpengaruh apa – apa jika anggota parlemen di Senayan kompak menyatakan setuju.
Justeru itulah publik menduga bahwa tindakan menebar spanduk itu hanyalah sebuah pencitraan belaka,    bagian dari upaya PKS untuk mengimbangi isu suap quota impor daging Sapi yang sudah membuat citra partai ini terpuruk. Dugaan ini diperkuat dengan adanya perbedaan pendapat diinternal mereka sendiri, dan sampai saat ini PKS secara institusi belum mengeluarkan keputusan yang bulat tentang sikapnya terhadap rencana pemerintah dimaksud.
Adalah Tifatul Sembiring, anggota Dewan Syuro PKS menyatakan bahwa partainya belum menentukan sikap terhadap rencana pemerintah tersebut. PKS baru akan melaksanakan rapat pada Rabu (12  Juni) mendatang dan wacana penolakan yang sekarang berhamburan dari mulut para tokoh PKS itu hanya merupakan pendapat pribadi.

Jika demikian adanya, maka tidak syak lagi bahwa spanduk yang berisi penolakan kenaikan harga BBM sengaja ditebar keseluruh pelosok negeri untuk tujuan pencitraan, bukan sebuah keputusan serius untuk membela kepentingan rakyat. 

0 comments: