Daftar Calon sementara yang diajukan oleh Parpol ke KPU sudah diumumkan lewat website KPU, diantara sederet nama-nama yang masuk sebagian besar diantaranya masih diisi oleh wajah-wajah lama yang selama ini sering dikriti oleh publik.
Nampaknya untuk masa lima tahun mendatang, rakyat harus bersiap-siap menelan kekecewaan, karena dari daftar calon anggota legislatif yang diajukan parpol peserta pemilu masih muka-muka yang saat ini duduk di Senayan.
Golkar misalnya kembali mencalonkan sekitar 80 % dari jumlah anggota Fraksi Golkar, PDI-P dan PD lebih seru lagi, hampir 90 % dari Daftar Calon Sementara itu adalah wajah-wajah lama, partai-partai kecil juga idem dito, partai-partai baru ikut-ikutan pula mencalonkan politisi Senayan yang menjadi limpahan dari partai lama.
UU memang tidak mengatur pembatasan priode bagi seorang politisi untuk duduk di DPR, tapi secara moral anggota dewan yang selama ini banyak disorot oleh publik karena buruknya kinerja, tidak memiliki integritas, sering mangkir, bergaya hedonis, suka jalan-jalan keluar negeri dengan alasan studi banding, ngobrol dan ngantuk saat sidang paripurna, mengisi absen dengan menggunakan tangan orang lain, tak becus sekaligus lamban membuat undang-undang, sering memusuhi pejabat yang mau bekerja jujur, melawan upaya pemberantasan korupsi dan lain sebagainya, semestinya dipertimbangkan untuk dicalonkan kembali.
Demikian juga halnya dengan Politisi yang sering disebut-sebut dalam kasus korupsi dan perselingkuhan, meskipun secara hukum mereka belum terbukti bersalah dan masih menungu proses hukum, namun jika parpol benar-benar ingin berbuat maksimal untuk rakyat seharusnya mereka-mereka tidak dicalonkan lagi dan diganti dengan orang-orang pilihan yang terbebas dari sangkaan negatif.
Jika dilihat dari banyaknya sorotan publik dan kritikan media terhadap para wakil rakyat selama priode berjalan ini maka sekurang-kurangnya 50 sampai 60 persen dari anggota dewan yang sekarang duduk di Senayan tidak layak dicalonkan lagi, karena sikap dan prilakunya selama ini sangat mengecewakan dan membuat rakyat kehilangan kepercayaan. Rakyat sudah tidak bergantung harap lagi terhadap wakilnya yang saat ini duduk di Senayan, mereka dianggap tidak memiliki komitmen yang kuat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, mereka sangat mengecewakan sehingga seorang Pong Harjatmo terpaksa memanjat atap gedung Dewan untuk mengungkapkan kekecewaannya itu.
Rakyat sesungguhnya sangat berharap agar parpol bisa melakukan perubahan yang berarti melalui mekanisme pemilihan umum dengan cara menawarkan kader-kadernya yang bersih dan berintegritas sebagai calon wakil rakyat, namun kenyataannya malah yang tampil adalah sederet wajah lama yang sudah kusam plus sekelompok artis yang belum jelas komitmennya. Dan pemilihan umum yang semestinya menjadi tumpuan harapan rakyat untuk sebuah perubahan nasib, akan menjadi ajang pertarungan bagi mereka yang ingin mereebut kekuasaan.
Wallahu’alam.
0 comments:
Post a Comment