Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Telat Sebulan

Written By lungbisar.blogspot.com on Sunday, February 19, 2012 | 8:48 PM


Suharno dan Suharni, adalah sepasang pengantin baru, usia perkawinannya belum cukup tiga bulan. Suatu ketika mereka mendengar info ada wisata Bono yang katanya merupakan fenomena alam terunik, maka merekapun memutuskan untuk berbulan madu ke Sei. Manasib, hampir dua minggu mereka disana, menyaksikan gulungan air yang menderu saat air mulai pasang. diawal .
Pulang dari Sei. Manasib Suharni berbisik pada suaminya.
“Mas, saya sudah telat sebulan.”
“Oh ya,” kata Suharno dengan kegirangan. “Jika anak kita laki-laki, akan kita beri nama Suharbono, jika perempuan kita beri nama Bonowati,”  lanjut Suharno sambil tersenyum girang.
“Jika kembar ?” Tanya Suharni dengan nada bergurau.
“Nanti kita pikirkan,” jawab Suharno pula.
“Tapi jangan bilang siapa-siapa dulu,” pinta Suharni. “Nanti malu, kalau tak jadi,” sambungnya lagi dan permintaannya itu di amini oleh Suharno, lalu merekapun terlelap dalam tidur.
Keesokan harinya kira-kira jam sepuluh pagi petugas PLN mendatangi rumah mereka, ketika itu Suharni sedang sendiri dirumah sementara Suharno sudah berangkat kerja.
“Ibuk sudah  Telat Sebulan ya,” kata petugas PLN itu. Suharni kaget bukan kepalang, dia terperangah mendengar ucapan petugas itu, dan dengan tanpa banyak tanya dia langsung menutup pintu.
Sorenya Suharno pulang, lalu sambil memasang muka masam Suharni  menceritakan kisah kedatangan petugas PLN itu. Suharnopun tak habis pikir, dari mana asal usul ceritanya sehingga orang lain bisa tau bahwa isterinya sudah telat sebulan.
Keesokan harinya dia bergegas pergi kekantor PLN, menghampiri petugas yang datang kerumahnya kemarin pagi.
“Anda yang datang kerumah saya kemarin pagi ? Tanya Suharno dengan wajah sedikit tegang.
“Ya,” jawab petugas itu singkat.
“Dari mana anda tau isteri saya sudah telat sebulan ?”
“Dari catatan yang ada pada kami,” jawab petugas itu sambil menunjukan layar monitor komputernya.
“Bisa nggak catatan itu dihapus ? Tanya Suharno
“Bisa, asal bapak mau bayar.”
“Kalau saya tak mau bayar ?”
“Saya putusin punya bapak.”
“Kalau punya saya diputusin, isteri saya mau pakai apa ? Tanya Suharno dengan nada geram.
“Pakai lilin aja.”
Jawaban petugas itu membuat Suharno bertambah geram, darahnya naik keubun-ubun, lalu dia jungkirbalikkan meja petugas tersebut, akhirnya ruangan kantor itu jadi centang perenang dan Suharno dibawa kekantor polisi.
Dikantor polisi, Suharno memberikan alasannya mengapa dia bersikap demikian, sementara petugas PLN itu juga menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan telat sebulan itu. Setelah keduanya duduk semeja dengan hati dingin dan pikiran yang jernih maka terungkaplah cerita sebenarnya, bahwa telah terjadi salah tafsir soal kata TELAT SEBULAN. Akhirnya mereka saling berangkulan dan bermaaf-maafan.  

0 comments: