Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Mundurlah Dikau Har !

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, March 2, 2012 | 8:44 PM

Timnas kita bertekuk lutut, terkulai layu tak berdaya, dibantai oleh lawan mainnya dengan mudah seperti menggulai ayam sayur.
Kalah menang dalam sebuah pertandingan soal biasa, kalau tak ada yang kalah, tentu tidak ada yang menang. Tapi, jika kekalahan itu sampai 10 - 0 kosong, dia bukan menjadi hal yang biasa lagi tapi sudah bergeser menjadi sesuatu yang binasa.
Dalam sebuah pertandingan sepakbola lazimnya kalah hingga 3-0 sudah merupakan aib yang tak tertanggungkan. Sebuah tim akan merasa malu jika gawangnya kebobolan dan tak mampu  membalas serangan dengan membobol gawang lawan.
Memasukan bola kedalam gawang itu bukan perkara mudah, luar biasa sulitnya, perlu ketelitian dan kemahiran mengolah sikulit bundar, oleh karenanya banyak atelit sepakbola yang dibayar mahal bila bisa menyarangkan bola kegawang lawan.
Tapi bagi tim sepakbola Bahrain, kesulitan itu tak ditemui ketika berhadapan dengan Timnas kita, mereka mampu menyarangkan bola kegawang timnas Indonesia sebanyak 10 goal, saya ulangi "10 goal" . Timnas kita bertekuk lutut, terkulai layu tak berdaya, dibantai oleh lawan mainnya dengan mudah seperti menggulai ayam sayur, kebobolan hingga 10 gol itu sungguh diluar dugaan banyak orang Indonesia, sekaligus tamparan dahsyat kemuka pengurus PSSI  yang kerjanya ribut melulu.
Hingga hari ini belum terdengar apa pertanggungjawaban Djohar Aripin tentang kekalahan yang memalukan itu. Entah dimana gerangan Ketua PSSI  ini berada, padahal penggemar sepakbola menunggunya untuk mempertanggungjawabkan kekalahan yang memalukan dan memilukan itu. Yang muncul kepermukaan hanya sekjen PSSI yang dengan entengnya meminta maaf.
Johar perlu menjelaskan mengapa  pengurus PSSI menurunkan pemain yang belum layak tanding dalam menghadapi Bahrain. Apakah tidak ada lagi pemain yang pantas, kemana pemain-pemain yang dulu bertarung dalam Sea Games, bukankah mereka sudah menunjukan kemampuannya mengawaki kesebelasan yang kita cintai.
Kekalahan Timnas Indonesia 10-0 atas Bahrain, dalam lanjutan kualifikasi Pra Piala Dunia Putaran III, di Manama, Rabu (29/2/2012), malam, merupakan sebuah aib yang tak tertanggungkan. Terbuktilah sudah betapa tidak becusnya pengurus PSSI mengurus persepakbolaan kita, kerjanya ribut melulu, tak ada prestasi yang ada hanya ketupat basi. Oleh karenanya, daripada mendapat malu terus menerus dikemudian hari maka tidak ada kata yang lebih pantas diucapkan kepada Djohar Aripin, kecuali "mundur sajalah dikau Har".

0 comments: