Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Anas Bernyanyi, SBY Bergoyang

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, March 25, 2014 | 1:02 PM

…………… hari ini saya nyatakan bahwa ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halalaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama,” itulah penggalan dari pidato Anas Urbaningrum saat dia mengundurkan diri dari jabatan ketua umum Partai Demokrat.

Pidato pengunduran diri itu diucapkan Anas beberapa hari setelah KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka, sebelumnya Anas berkeyakinan penuh bahwa dirinya terbebas dari segala sangkaan yang berkaitan dengan kasus Hambalang, bahkan dengan sesumbar mengatakan siap digantung di Monas, meskipun akhirnya pernyataan itu ia ingkari sendiri.

Tidak seperti urusan “Gantung di Monas” ,  kini Anas benar-benar memenuhi janjinya untuk membuka halaman demi halaman, sebagaimana yang dia sampaikan dalam bagian akhir dari pidatonya itu. “ ……… dalam kondisi apapun saya akan tetap berkomitmen, berikhtiar untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi masa depan politik kita, bagi masa depan demokrasi kita.”Meskipun Anas tidak terus terang menyebutkan halaman yang dimaksudkannya itu berupa dan dalam bentuk apa, namun publik sudah menduga bahwa pernyataannya itu ditujukan kepada Cikeas, sembari memberi peringatan bahwa Anas masih ada meskipun sedang meringkuk dibali terali besi.
Dugaan publik itu kini mulai menampakan wujudnya, setidaknya ada tiga halaman penting yang sudah dibuka Anas kepenyidik KPK, seperti Soal pembelian mobilHarrier, misteri dana kampanye pilpres SBY, dan  kasus Century.Menurut Anas, uang muka pembelian mobil mewah itu diperolehnya dari SBY sebesar Rp. 300 juta. Uang sejumlah itu sebagai tanda terima kasih SBY kepada Anas yang telah  sukses bertindak sebagai penghubung antara Partai Demokrat dengan KPU.

Pemberian uang seperti yang disebutkan Anas tersebut bisa berdampak buruk bagi SBY,keduanya sama-sama pejabat negara, sipemberi dan penerima sama salahnya dimata hukum, jika benar, SBY bisa dianggap melakukan tindakan melawan hukum, memberi hadiah diluar batas kewajaran atau biasa disebut dengan gratifikasi.

Perlu pula dijelaskan tentang Anas yang dianggap sukses sebagai penghubung  dan membawa kemenangan bagi Partai Demokrat. Apakah sukses ini diraihnya secara jujur atau curang. Sebagai mantan anggota KPU yang lompat ke Partai Demokrat, diyakini Anas masih punya pengaruh dan akses yang cukup baik kesekretariat KPU, tidak tertutup kemungkinan dia akan menggunakannya untuk  kepentingan Partai yang menugasinya.

Perlu pula dicatat bahwa setelah Anas terpilih sebagai ketum PD, dia juga merekrut Andi Nurpati, rekan kerjanya di KPU untuk duduk dijajaran pengurus pusat Partai Demokrat, benar tidaknya dugaan ini tentulah urusan pihak berwajib untuk mengusutnya, tetapi inilah dampak negatif dari pernyataan Anas soal uang panjar Rp. 300 juta dari SBY itu.

Selanjutnya Anas membuka lembaran kedua berupa dana kampanye SBY dalam pilres tahun 2009 yang lalu. Anas dengan gamblang menyebutkan bahwa dana kampanye SBY sebesar Rp. 232 Milyar itu merupakan dana siluman dengan daftar sumbangan fiktif, nama yang disebut sebagai penyumbang (baik perorangan maupun korporasi) sebenarnya tidak pernah memberikan sumbangan dan oleh karenanya Anas menduga, uang yang digunakan SBY untuk dana kampanye dalam pilpres yang lalu bersumber dari dana talangan untuk Bank Century.

Apakah tudingan Anas itu benar atau fitnah ? Hanya SBY lah yang tau pasti, namun sejak berita miring itu muncul dimedia belum ada tanggapan langsung dari beliau. Biasanya pengacara keluarga Cikeas paling sigap menyikapi isu-isu miring yang bersinggungan langsung dengan SBY dan keluarganya.

Sudah banyak pihak yang disomasi, termasuk anggota parlemen  Fachri Hamzah dan Rizal Ramli, mantan Menko era Gusdur.Selayaknya,  Anas juga disomasi, diambil langkah-langkah hukum, dilaporkan kepihak berwajib karena telah menyebarkan fitnah terhadap seorang kepala negara.

Harus ada sikap tegas terhadap Anas, agar publik tidak mengambil kesimpulan sendiri bahwa tudingan Anas itu benar adanya.Pemeriksaan terhadap Anas belum selesai, esok atau lusa masih akan dilanjutkan kembali, dan tidak tertutup kemungkinan dalam pemeriksaan yang akan datang Anas kembali akan membuka halaman-halaman baru yang isinya mungkin akan lebih seru lagi.
Keterangan Anas kepenyidik KPK  yang disikapi SBY dengan diam, menjadi sebuah pertanyaan besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, selanjutnya marilah kita bersama-sama melantunkan lagu Ariel Peterpan “apa dengan mu ?”

0 comments: