Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Politik Tukang Sate

Written By lungbisar.blogspot.com on Friday, May 9, 2014 | 12:57 AM

“Kuat dugaan, keperkasaan UCU TOTIL telah mengilhami Surya Darma Ali dalam mengendalikan Partai yang dipimpinya.”
Saya punya teman, UCU TOTIL namanya,  seorang tukang sate yang menjual dagangannya dengan gerobak dorong, satenya tidak termasuk dalam kategori kuliner favourit  tapi jualannya tetap saja laku dan memberinya keuntungan. Sebagian besar yang membeli satenya bukan untuk memenuhi selera makan, tapi hanya sebatas karena ingin menghentikan nyanyian keroncong diperut.
Pagi-pagi dia pergi kepasar, membeli bahan kebutuhan pembuat sate, dia yang menggiling cabe, merendang bawang, menggoreng kacang  dan dia sendiri yang meracik bumbunya. Dia yang mendorong gerobak jualan satenya dan dia pula yang memutuskan kemana arah yang dituju. Dia berhenti diperempatan jalan saat ada yang memanggilnya dan dia pula yang menentukan titik tempat mangkalnya.
Jika ada pembeli, dialah yang memanggang satenya, mengasi kuah, membungkus dan dia sendiri yang menerima uang bayarannya. Begitulah seterusnya sepanjang hari, rutinitas UCU TOTIL sebagai pedagang sate dikerjakannya sendiri, tanpa bantuan orang lain, dia tidak mengenal istilah berbagi tugas dan dia jauh dari sistem pemasaran dengan managemen yang rapi, dia sungguh seorang lelaki perkasa yang mampu mengendalikan urusan dagang satenya.
Kuat dugaan, keperkasaan UCU TOTIL telah mengilhami Surya Darma Ali dalam mengendalikan Partai yang dipimpinya. Sebagai seorang ketua umum dia sendiri yang memutuskan untuk hadir dalam kampanye akbar parpol lain, dia pula yang memutuskan untuk berkoalisi dengan siapa yang dia kehendaki.
Dia tidak perlu bantuan pengurus lain dalam memutuskan sesuatu yang dianggap penting bagi masa depan partai. Meskipun Pengurus dan kader partai didaerah berkoar-koar menyatakan tidak setuju dengan kebijakan yang dibuatnya, dia tetap melangkah dengan pasti menjalankan keputusan yang diambilnya sendiri. Persis seperti sikap UCU TOTIL saat mendorong gerobak satenya.
Pengurus dan kader partai harus manut dengan apa yang sudah diputuskannya, bagi yang tidak setuju dia siapkan surat pemecatan. Surat pemecatan yang barangkali selalu ada dalam sakunya itu dia teken sendiri, bila sekjen partai tidak berkenan menanda tanganinya masih ada wasekjen yang bisa dibujuk dan sekjen harus siap menerima kenyataan untuk turut dipecat.
Pengurus yang dipilih oleh anggota dalam muktamar itu bisa saja dipretelinya dengan sesuka hati, memberhentikan pengurus tidak perlu diputuskan melalui rapat dan mufakat, cukup dia sendiri yang memutuskannya.

Singkat cerita, partai yang katanya merupakan rumah besar ummat Islam itu benar-benar menjadi gerobak sate milik Surya Darma Ali. Gerobak itu didorongnya kesana kemari sesuai dengan kehendaknya sendiri, tanpa harus bermufakat dengan rekan separtainya, padahal  dia sendiri tau bahwa Islam menganjurkan ummatnya untuk bermusyawarah / mufakat dalam mengambil keputusan.

0 comments: