Rhoma Irama Pedangdut kesohor ini menyandang banyak gelar, dia disebut sebagai Raja Dangdut, dia juga digelari sebagai Satria Bergitar dan akhir-akhir ini ada Baliho besar yang menulis namanya dengan gelar Profesor. Dan jika diizinkan Allah, kelak dia menjadi presiden maka semakin lengkaplah gelar yang disandangnya yakni Presiden RI Profesor Raja Dangdut Rhoma Irama, Satria Bergitar dan hobby berkelana.
Profesor, gelar yang akhir-akhir ini melekat pada diri calon presiden dari PKB ini merupakan pemberian dari 3 orang profesor dari American University Haway yang datang ke Taman Mini. Rhoma dianggap sebagai guru besar musik dangdut di Indonesia, justeru karenanya dia berhak menyandang gelar profesor.
Menurut pemahaman orang awam seperti saya, profesor itu bukanlah gelar akademik yang diberikan oleh sebuah perguruan tinggi, tetapi sebuah pengakuan dari negara terhadap seorang guru atau dosen yang secara terus menerus memberikan pengabdiannya pada dunia pendidikan (menjadi guru atau dosen).
Gelar kehormatan yang biasanya diberikan oleh sebuah perguruan tinggi adalah gelar akademik, terhadap seseorang yang dianggap mumpuni disuatu bidang keahlian dan atau mengabdikan diri pada suatu bidang tertentu diberikan gelar Doktor kehormatan atau yang biasa disebut dengan Doctor Honoris Causa disingkat menjadi DR HC, bukan gelar Profesor.
Gelar profesor tidak diberikan oleh institusi pendidikan seperti Universitas, tetapi diangkat oleh negara dengan surat keputusan pejabat yang berwenang. Seorang profesor tidak diangkat disebuah taman seperti Taman Mini, tetapi dengan pengukuhan dalam sidang senat disebuah kampus.
Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi yang diberikan kepada guru atau dosen yang masih aktif mengajar disatuan pendidikan, bukan diberikan kepada seorang pedangdut yang sepanjang umurnya turun naik panggung.
Soal bermain musik, khususnya musik dangdut memang Rhomalah rajanya, justeru itulah dia bergelar raja dangdut. Lantunan lagu, dentingan melody dan dentuman gendang yang diramu oleh Rhoma menjadi senbuah alunan musik yang hingga hari ini belum ada tandingannya. Itu diakui dan sudah tidak diragukan lagi, tapi untuk menyandang gelar profesor, tunggu dulu, tidak semudah apa yang dibayangkan oleh Rhoma dan para pendukungnya.
Gelar profesor itu diberikan berbarengan dengan tanggung jawab akademis yang diembannya. Dia harus mampu membimbing akademisi baru menjadi seorang ilmuan, semoga Rhoma bisa berpikir ulang terhadap gelar Prafesor yang disandangnya.
0 comments:
Post a Comment