Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya
Powered by Blogger.

Visitors

Powered By Blogger

Featured Posts

Like us

ads1

Anas Bernyanyi, SBY Bergoyang

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, March 25, 2014 | 1:02 PM

…………… hari ini saya nyatakan bahwa ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halalaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama,” itulah penggalan dari pidato Anas Urbaningrum saat dia mengundurkan diri dari jabatan ketua umum Partai Demokrat.

Pidato pengunduran diri itu diucapkan Anas beberapa hari setelah KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka, sebelumnya Anas berkeyakinan penuh bahwa dirinya terbebas dari segala sangkaan yang berkaitan dengan kasus Hambalang, bahkan dengan sesumbar mengatakan siap digantung di Monas, meskipun akhirnya pernyataan itu ia ingkari sendiri.

Tidak seperti urusan “Gantung di Monas” ,  kini Anas benar-benar memenuhi janjinya untuk membuka halaman demi halaman, sebagaimana yang dia sampaikan dalam bagian akhir dari pidatonya itu. “ ……… dalam kondisi apapun saya akan tetap berkomitmen, berikhtiar untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi masa depan politik kita, bagi masa depan demokrasi kita.”Meskipun Anas tidak terus terang menyebutkan halaman yang dimaksudkannya itu berupa dan dalam bentuk apa, namun publik sudah menduga bahwa pernyataannya itu ditujukan kepada Cikeas, sembari memberi peringatan bahwa Anas masih ada meskipun sedang meringkuk dibali terali besi.
Dugaan publik itu kini mulai menampakan wujudnya, setidaknya ada tiga halaman penting yang sudah dibuka Anas kepenyidik KPK, seperti Soal pembelian mobilHarrier, misteri dana kampanye pilpres SBY, dan  kasus Century.Menurut Anas, uang muka pembelian mobil mewah itu diperolehnya dari SBY sebesar Rp. 300 juta. Uang sejumlah itu sebagai tanda terima kasih SBY kepada Anas yang telah  sukses bertindak sebagai penghubung antara Partai Demokrat dengan KPU.

Pemberian uang seperti yang disebutkan Anas tersebut bisa berdampak buruk bagi SBY,keduanya sama-sama pejabat negara, sipemberi dan penerima sama salahnya dimata hukum, jika benar, SBY bisa dianggap melakukan tindakan melawan hukum, memberi hadiah diluar batas kewajaran atau biasa disebut dengan gratifikasi.

Perlu pula dijelaskan tentang Anas yang dianggap sukses sebagai penghubung  dan membawa kemenangan bagi Partai Demokrat. Apakah sukses ini diraihnya secara jujur atau curang. Sebagai mantan anggota KPU yang lompat ke Partai Demokrat, diyakini Anas masih punya pengaruh dan akses yang cukup baik kesekretariat KPU, tidak tertutup kemungkinan dia akan menggunakannya untuk  kepentingan Partai yang menugasinya.

Perlu pula dicatat bahwa setelah Anas terpilih sebagai ketum PD, dia juga merekrut Andi Nurpati, rekan kerjanya di KPU untuk duduk dijajaran pengurus pusat Partai Demokrat, benar tidaknya dugaan ini tentulah urusan pihak berwajib untuk mengusutnya, tetapi inilah dampak negatif dari pernyataan Anas soal uang panjar Rp. 300 juta dari SBY itu.

Selanjutnya Anas membuka lembaran kedua berupa dana kampanye SBY dalam pilres tahun 2009 yang lalu. Anas dengan gamblang menyebutkan bahwa dana kampanye SBY sebesar Rp. 232 Milyar itu merupakan dana siluman dengan daftar sumbangan fiktif, nama yang disebut sebagai penyumbang (baik perorangan maupun korporasi) sebenarnya tidak pernah memberikan sumbangan dan oleh karenanya Anas menduga, uang yang digunakan SBY untuk dana kampanye dalam pilpres yang lalu bersumber dari dana talangan untuk Bank Century.

Apakah tudingan Anas itu benar atau fitnah ? Hanya SBY lah yang tau pasti, namun sejak berita miring itu muncul dimedia belum ada tanggapan langsung dari beliau. Biasanya pengacara keluarga Cikeas paling sigap menyikapi isu-isu miring yang bersinggungan langsung dengan SBY dan keluarganya.

Sudah banyak pihak yang disomasi, termasuk anggota parlemen  Fachri Hamzah dan Rizal Ramli, mantan Menko era Gusdur.Selayaknya,  Anas juga disomasi, diambil langkah-langkah hukum, dilaporkan kepihak berwajib karena telah menyebarkan fitnah terhadap seorang kepala negara.

Harus ada sikap tegas terhadap Anas, agar publik tidak mengambil kesimpulan sendiri bahwa tudingan Anas itu benar adanya.Pemeriksaan terhadap Anas belum selesai, esok atau lusa masih akan dilanjutkan kembali, dan tidak tertutup kemungkinan dalam pemeriksaan yang akan datang Anas kembali akan membuka halaman-halaman baru yang isinya mungkin akan lebih seru lagi.
Keterangan Anas kepenyidik KPK  yang disikapi SBY dengan diam, menjadi sebuah pertanyaan besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, selanjutnya marilah kita bersama-sama melantunkan lagu Ariel Peterpan “apa dengan mu ?”
1:02 PM | 0 comments | Read More

Profesor Dhangdut

Written By lungbisar.blogspot.com on Thursday, March 20, 2014 | 4:47 PM

Rhoma Irama Pedangdut kesohor ini menyandang banyak gelar, dia disebut sebagai Raja Dangdut, dia juga digelari sebagai Satria Bergitar dan akhir-akhir ini ada Baliho besar yang menulis namanya dengan gelar Profesor. Dan jika diizinkan Allah, kelak dia menjadi presiden maka semakin lengkaplah gelar yang disandangnya yakni Presiden RI Profesor Raja Dangdut  Rhoma Irama, Satria Bergitar dan hobby berkelana.
Profesor, gelar yang akhir-akhir ini melekat pada diri calon presiden dari PKB ini merupakan pemberian dari 3 orang profesor dari American University Haway yang datang ke Taman Mini. Rhoma dianggap sebagai guru besar musik dangdut di Indonesia, justeru karenanya dia berhak menyandang gelar profesor.
Menurut pemahaman orang awam seperti saya, profesor itu bukanlah gelar akademik yang diberikan oleh sebuah perguruan tinggi, tetapi sebuah pengakuan dari negara terhadap seorang guru atau dosen yang secara terus menerus memberikan pengabdiannya pada dunia pendidikan (menjadi guru atau dosen).
Gelar kehormatan yang biasanya diberikan oleh sebuah perguruan tinggi adalah gelar akademik, terhadap seseorang yang dianggap mumpuni disuatu bidang keahlian dan atau mengabdikan diri pada suatu bidang tertentu diberikan gelar Doktor kehormatan atau yang biasa disebut dengan Doctor Honoris Causa disingkat menjadi DR HC, bukan gelar Profesor.
Gelar profesor tidak diberikan oleh institusi pendidikan seperti Universitas, tetapi diangkat oleh negara dengan surat keputusan pejabat yang berwenang. Seorang profesor tidak diangkat  disebuah taman seperti Taman Mini, tetapi dengan pengukuhan dalam sidang senat disebuah kampus.
Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi yang diberikan kepada guru atau dosen yang masih aktif mengajar disatuan pendidikan, bukan diberikan kepada seorang pedangdut yang sepanjang umurnya turun naik  panggung.
Soal bermain musik, khususnya musik dangdut memang Rhomalah rajanya, justeru itulah dia bergelar raja dangdut. Lantunan lagu, dentingan melody dan dentuman gendang yang diramu oleh Rhoma menjadi senbuah alunan musik yang hingga hari ini belum ada tandingannya. Itu diakui dan sudah tidak diragukan lagi, tapi untuk menyandang gelar profesor, tunggu dulu, tidak semudah apa yang dibayangkan oleh Rhoma dan para pendukungnya.
Gelar profesor itu diberikan berbarengan dengan tanggung jawab akademis yang diembannya. Dia harus mampu membimbing akademisi baru menjadi seorang ilmuan, semoga Rhoma bisa berpikir ulang terhadap gelar Prafesor yang disandangnya.
4:47 PM | 0 comments | Read More

Partai Jawa Timur

Karena perhatian PKB yang sedemikian besarnya terhadap bencana Gunung Kelud ini, maka tidaklah berlebihan jika rakyat dari belahan lain dinegeri ini memandang PKB pimpinan Muhaimin adalah partainya orang Jawa Timur.

Acungan jempol perlu diberikan  kepada Muhaimin Iskandar, begitu Gunung Kelud meletus DPP PKB langsung membentuk Tim Tanggap darurat.  Memerintahkan DPW PKB mengirimkan 300 relawan kelokasi bencana.
“Mereka akan membantu membuat dapur umum, mengumpulkan bahan makanan, pakaian, masker, dan membantu berbagai kebutuhan pengungsi,”  Kata Muhaimin, sebagaimana yang dikutip oleh berbagai media.
Tidak hanya di jakarta, Muhaimin juga meminta DPD PKB Kediri dan sekitarnya untuk membentuk tim tanggap darurat, dan menjadikan sekretariat Partai sebagai tempat pengungsian. Pengurus PKB dikota-kota yang terkena dampak hujan debu seperti Yogya, Solo dan sekitarnya juga diwajibkan memberikan bantuan, setidak-tidaknya membantu warga membersihkan kaca jendela rumahnya.
Muhaimin tidak main-main dengan tim tanggap daruratnya ini, dia akan turun langsung kelokasi bencana bersama para calon presiden dari PKB, bahkan tersiar kabar Rhoma Irama akan melelang Gitar tuanya untuk membantu para korban. Pokoknya letusan Gunung Kelud ini benar-benar membuat Muhaimin beserta seluruh pengurus PKB menjadi sibuk, tunggang langgang memberikan bantuan.
Terlepas dari tudingan miring yang memandang ragu akan ketulusan sikap Muhaimin dalam menanggulangi bencana ini, maka kita perlu memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukannya. Meskipun sepak terjangnya belum jelas benar akan berjalan sesuai dengan apa yang digembar-gemborkannya didepan media, namun ide ini cukup membuat bibir kita berdecak kagum.
Karena perhatian PKB yang sedemikian besarnya terhadap bencana Gunung Kelud ini, maka tidaklah berlebihan jika rakyat dari belahan lain dinegeri ini memandang PKB pimpinan Muhaimin adalah partainya orang Jawa Timur.
Muhaimin begitu bersemangat untuk membantu korban di Jawa Timur tetapi tidak hadir ketika terjadi gunung Sinabung meletus di Sumatera Utara. Muhaimin memerintahkan calon presiden dari PKB untuk turun langsung kelokasi bencana tetapi suaranya tidak terdengar ketika Menado dilanda Banjir bandang dan tanah longsor. Padahal ketiga bencana itu terjadi dalam rentang waktu yang tidak jauh berbeda.
Muhaimin mungkin bermaksud baik, dan akan mendongkrak perolehan suara PKB untuk daerah Jawa Timur. Tetapi bisa pula berdampak buruk bagi perolehan suara partainya didaerah lain. PKB mungkin akan menjadi idola bagi pemilih di Jawa Timur tetapi akan ditinggalkan pemilihan didaerah lain seperti Sumut dan Sulut. Rhoma Irama dengan gitar tuanya akan dianggap berjasa oleh masyarakat Jatim, tetapi diabaikan oleh masyarakat ditempat lain, wal hasil PKB akan menjadi partai lokal yang hanya laku untuk wilayah Jawa Timur saja, semoga ini hanyalah prediksi saya yang keliru.
4:45 PM | 0 comments | Read More

Narkoba Pemberantasan Setengah Hati

Mantera apa yang dibacakan Corby ?  Sehingga pintu penjara yang terkunci rapat jadi terbuka untuknya. Rayuan semacam apa yang dibisikan Corby sehingga hati pemegang kendali hukum di Indonesia menjadi lunak dan membiarkannya bebas melenggang keluar. Wajahnya tak begitu cantik, usia sudah tidak muda lagi, tapi keberadaannya cukup membuat banyak orang Indonesia berdecak kagum.
Seharusnya dia meringkuk dalam tahanan, menjalani masa hukumannya yang masih panjang, tapi itu tak berlaku buat Corby, dengan segala kemurahan hati pemerintah memberikan fasilitas bebas bersyarat untuk Corby. Meskipun kebijakan ini banyak ditentang, namun pemerintah tetap pada keputusannya, Corbypun akhirnya berhasil menikmati kebebasannya, dan begitu dia menghirup udara bebas dia langsung  bersenang-senang disebuah villa dan melayani wawancara eksklusive dengan bayaran milyaran rupiah.
Biasanya, bebas bersyarat ini diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik, menunjukan sikap dan rasa penyesalannya serta sudah menjalani dua pertiga masa hukumannya, tapi untuk corby persyaratan itu seperti dikesampingkan.  Tidak ada tanda-tanda bahwa corby menyesali perbuatannya, jangankan untuk berubah sikap dan merasa bersalah, mengakui perbuatannya saja dia tidak mau, meskipun secara hukum sudah terbukti didepan pengadilan.
Corby memang  terasa sangat istimewa, mendapat bebas bersyarat disaat pemerintah sedang gencar-gencarnya memberantas peredaran narkoba, tapi pengedar yang sudah ditangkap malah dibebaskan. Sebuah keputusan yang tidak masuk akal dan membuat kita menjadi ragu apakah pemerintah benar-benar serius untuk memberantas Narkoba dari negeri ini.
Pemerintah berdalih pembebasan corby murni pertimbangan hukum, tapi rentetan peristiwa yang terjadi sebelumnya cukup membuat kita menjadi ragu. Bebasnya Corby menyusul setelah memanasnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australi. Ketegangan hubungan itu dipicu oleh hasil sadapan intelijen Australi terhadap beberapa pejabat negara yang dipublikasikan oleh media Australi ABC dan Guardian.
Menyikapi perbuatan lancang Intelijen Australi itu selayaknya pemerintah melakukan tekanan agar Australi minta maaf kepada bangsa Indonesia. Namun yang terjadi sebaliknya malah Indonesia bersikap lunak terhadap warga Australi dengan memberikan fasilitas bebas bersyarat kepada Corby, ada Apa ?
Pembebasan bersyarat yang diberikan kepada Corby ini memunculkan dugaan bahwa peristiwa ini berkait erat dengan hasil sadapan yang diperoleh Intelijen Australi.  Ada kemungkinan, masih tersisa informasi penting yang bila dibuka kepublik akan membuat aib para petingi dinegeri ini, maka untuk menutupinya, mau tidak mau pemerintah terpaksa bersikap lunak terhadap Australi, salah satunya dengan cara membebaskan Corby dari  penjara. Jika benar demikian adanya maka “bebas bersyarat” untuk Corby  itu sudah melenceng dari makna yang sebenarnya.
4:39 PM | 0 comments | Read More

Jokowi Minim Pengalaman

Menurut Ramadhan Pohan, Jokowi belum pantas dicalonkan sebagai presiden, dia belum matang, dan belum berpengalaman. Kalah bila dibandingkan dengan Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan. “Bandingkan dengan Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan, Jokowi kalah komplet pengalaman dan kiprahnya ”  ujar wasekjen Partai Demokrat itu.
Apa yang diungkapkan oleh Wakil ketua komisi I DPR itu barangkali ada benarnya, Jokowi masih muda, jauh lebih muda dibanding Dahlan Iskan.  Sebelum jadi walikota Surakarta dia hanyalah seorang pengusaha Mebel, sementara Dahlan pemilik media yang jaringannya menggurita dipelsok negeri ini.
Seorang Gita Wirjawan, sudah pernah duduk dikabinet, sementara Jokowi belum. Meskipun selama menjadi ketua umum PBSI prestasi bulutangkis kita belum memenuhi harapan rakyat, tetap saja dia disebut pernah memimpin ornganisasi berskala nasional, sementara pengalaman Jokowi hanya blusukan mengurus bencana banjir.
Namun Pohan lupa bahwa sehebat apapun seorang tokoh dan calon pemimpin saat ini tidak akan pernah mampu menggoyahkan pikiran rakyat. Dahlan dan Gita boleh tampil sebagai orang pintar dan berpengalaman ditingkat nasional, tetapi rakyat tidak terlalu memandang pada keunggulannya. Rakyat tidak terlalu ambil pusing apakah caln pemimpinna itu berpengalaman atau belum, yang diinginkan rakyat adalah pemimpin yang mau memikirkan nasibnya.
Sudah terlalu banyak orang pintar dan berpengalaman yang diberi kesempatan mengurus negeri ini, tapi tidak mampu meningkatkan taraf hidup rakyat menjadi lebih sejahtera. Sebaliknya yang terjadi adalah antrean panjang menuju pengadilan Tipikor. Orang-orang pintar yang berada dilingkaran kekuasaan bukannya memikirkan nasib rakyat, tetapi berusaha memperkaya dirinya sendiri dengan menilap uang rakyat.
Sebut saja Nazaruddin, orang pintar dan ganteng yang satu ini dipercaya memegang jabatan sebagai bendahara sebuah partai besar, duduk di DPR sebagai wakil rakyat, ujung-ujungnya ditangkap oleh KPK.
Ada pula sicantik jelita Angelina Sondakh, mantan puteri Indonesia yang pandai bersolek dan pintar berbicara dengan kata-kata masinya, selalu terngiang ditelinga publik saat dia tampil dilayar kaca televisi sambil berujar “Katakan Tidak pada Korupsi”, wal hasil bil husal kini meringkuk dibalik terali besi, karena realitanya diatidak menolak untuk melakukan korupsi.
Kemudian menyusul pula Andi Alpian Malarangeng, pendidikannya jauh melambung diatas Jokowi, dia bergelar Doktor, punya segudang pengalaman dipemerintahan, mulai dari juru bicara presiden hingga sampai menjadi menteri kabinet, namun tak tahan godaan, dia terjerembab dalam kasus Hambalang.
Langkah Andi diikuti pula oleh Anas Urbaningrum, politikus santun yang pernah berjanji siap digantung di Tugu Monas ini menambah daftar orang pindar dan berpengalaman yang digaruk oleh KPK, bahkan mungkin dibelakang Anas masih akan disusul lagi oleh beberapa orang-orang yang pintarnya hanya untuk membohongi rakyat.
Jokowi hari ini mungkin keluar masuk selokan, terkadang baju dan celananya basah kehujanan dan kaus kakinya terendam banjir, namun dimata rakyat, itu jauh lebih baik dari pada terjerembab masuk kedalam bui akibat terlalu pintar memelintir anggaran negara.
Pintar dan pengalaman seorang calon pemimpin memang sangat dibutuhkan, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah sikap dan prilakunya. Justeru itulah barangkali elektabilitas Jokowi jauh diatas rata-rata calon pemimpin yang lainnya, karena rakyat hari ini sudah tidak percaya lagi dengan orang yang pintarnya hanya membodoh-bodohi rakyat.
Jokowi yang mungkin sadar akan ketidakpintarannya itu sampai hari ini belum pernah menyatakan keinginannya untuk menjadi calon presiden, hanya rakyat yang menginginkannya jadi presiden, setiap kali ditanya wartawan dia menjawab dengan kalimat pendek “Ngga mikir.”  Singkat dan tegas.
Sementara itu Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan yang hari ini bercucuran keringat mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, belum tentu bisa mencalonkan diri sebagai capres. Elektabilitas PD yang kian hari makin merosot membuat nasib pencalonan mereka jadi terancam batal.
Hasil survey berbagai lembaga mencatat ditahun lalu elektabilitas PD masih diatas 7 % , sedangkan survey terakhir sudah dibawah angka 5 %, jika merosot terus sampai saat Pemilu, maka bukan tidak mungkin Pemilu yang akan datang ini merupakan “Pemilu terakhir” bagi Partai Demokrat, jangankan untuk mengajukan calon presiden,  masuk ke Senayan saja belum tentu bisa.
4:36 PM | 0 comments | Read More

Selamat Jalan Murry

Selamat jalan Mury, semoga Allah menerima segala amal ibadahmu dan menjadikan alam barzah sebagai tempat yang lebih baik dari tempatmu didunia ini.  Insya Allah, suatu saat nanti kami akan menyusulmu.

Dunia Musik Indonesia kembali berduka, Kasmury atau yang biasa dipanggil Mury, penabuh drum dari group musik legendaris Koesplus berpulang kerahmatullah subuh tadi, di Jakarta.
Berbicara tentang Mury, tentu tidak akan lepas dari sejarah panjang group musik legendaris Indonesia yang bernama Koesplus. Group musik pimpinan Tonny Koeswoyo ini mulanya bernama Koes Bersaudara yang diawaki oleh 4 saudara kandung (Tonny, Yok, Yon dan Nomo).
Ditahu 1968, terjadi pergantian personil, Koesnomo alias Nomo yang sudah memiliki pekerjaan memilih keluar dan langkahnya itu diikuti oleh adiknya Koesroyo, posisi kedua personil itu digantikan oleh Mury dan Totok AR, sejak itu Koes Bersaudarapun berganti nama dengan Koesplus, setahun kemudian Totok AR keluar dari Koesplus dan posisinya sebagai pemetik Bass kembali digantikan oleh Koesroyo alias Yok.
Debut karir Mury sebagai pemain musik (penabuh drum )  sempat mengalami pasang surut, dia sendiri sempat merasa kecewa karena lagu-lagu yang mereka rekam dalam piringan hitam sulit menembus pasar. Ia lalu balik kampung dan bekerja di pabrik Gula sambil sesekali bermain musik bersama almarhum Gomloh dalam group band Lemon Trees.. Tidak berapa lama setelah itu RRI memutar salah satu lagu mereka yang berjudul Kelelawar, dan sejak itu penikmat musik di Indonesia mulai mencari-cari lagu Koesplus.
Hikmahnya tentu saja nama Koesplus jadi berkibar dan Tonny berusaha menjemput Mury untuk diajak  kembali bermain musik. Tonny yang dikenal dengan semboyan “Hidup dan Matiku untuk musik”  itu akkhirnya berhasil menanamkan sikap totalitas dalam bermusik bagi anggota Koesplus, hasilnya tentu saja membawa group musik ini meraih kejayaan. Koesplus bisa bertahan selama 40 tahun lebih dan menjadi sebuah group musik yang tak lapuk dihujan dan tak lekang dipanas alias melegenda.
Nama besar Koesplus itu tentunya tidak lepas dari peran seorang Mury, penabuh drum dan satu-satunya personil Koesplus yang bukan keturunan Koeswoyo. Kehadirannya dalam group musik itu menjadi warna tersendiri bagi Koesplus. Selain menabuh drum, Mury juga banyak menciptakan lagu yang diantaranya menjadi hit seperti Bujangan, Cubit-cubitan dan sederet lagu lainnya.
Subuh tadi (1 Februari 2014) saya menerima sebuah pesan singkat yang mengabarkan Mury sang penabuh drum itu telah menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Selamat jalan Mury, semoga Allah menerima segala amal ibadahmu dan menjadikan alam barzah sebagai tempat yang lebih baik dari tempatmu didunia ini.  Insya Allah, suatu saat nanti kami akan menyusulmu.
4:31 PM | 0 comments | Read More

Omong Kosong

Tidak usaha bicara yang aneh-aneh seperti meminta satu peti mati, karena tanpa dimintapun bila sudah meninggal pasti akan diberikan satu peti, dan sangat lucu kelihatannya jika mayat seorang Marzuki diusung kepusara dengan dua peti mati.
“Kalau saya korupsi, Satu peti mati untuk saya,” ujar Marzuki Alie dalam debat terbuka peserta konvensi Capres Partai demokrat dihalaman Istana Maimun Medan. Marzuki seakan ingin menegaskan kesiapan dirinya menjadi pemimpin yang bersih, dan bila terbukti korupsi dikemudian hari dia rela dihukum mati.  Sebuah pernyataan yang terkesan berani untuk ukuran saat ini.
Awalnya saya begitu tertarik menyimak pernyataan Marzuki Alie ini, sang ketua DPR yang juga kader Partai demokrat ini nampaknya begitu sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah rakyat, teguh pendirian  dan tidak akan tergoda untuk melakukan tindak pidana korupsi jika sudah terpilih sebagai presiden.
Selanjutnya bermain dibenak saya sebuah pertanyaan, masih adakah rakyat yang percaya dengan ucapannya itu ?
Sulit untuk dijawab, karena rakyat sudah kenyang menelan janji manis dari para politisi, terutama poitisi dari Partai Demokrat.  Waktu mendekati Pemilu mereka beriklan mengatakan “TIDAK” pada korupsi, lima tahun kemudian mereka berbondong-bondong masuk bui.
Tercatat beberapa pernyataan elite Partai Demokrat yang terdengar manis dan meyakinkan tetapi berbuah pahit dan mengecewakan, dulu ketua umumnya Anas Urbaningrum berjanji “gantung di Monas”,  seolah-olah Anas yakin betul dirinya benar-benar bersih, suci lahir bathin, satu senpun tangannya tidak menyentuh uang haram dari korupsi Hambalang. Kini Anas sudah diciduk oleh KPK, jangankan untuk menunaikan janjinya Gantung di Monas, dipanggil KPK saja dia malah mangkir sampai dua kali.
Kini janji manis itu diulangi lagi oleh Marzuki, bahwa dia siap mati jika korupsi, sebuah pernyatan yang tidak masuk akal, karena antara korupsi dan mati itu merupakan dua hal yang berbeda. Mati itu merupakan garis takdir yang sudah ditetapkan tuhan , sementara korupsi adalah sebuah perbuatan laknat yang dikutuk oleh tuhan. Korupsi atau tidak orang yang hidup pasti akan mati.
Jika Marzuki ingin mengajukan diri sebagai calon presiden, ya maju sajalah dengan baik, kalau terpilih ya syukur, kalau tidak ya Alhamdulillah,  tidak usaha bicara yang aneh-aneh seperti meminta satu peti mati, karena tanpa dimintapun bila sudah meninggal pasti akan diberikan satu peti, dan sangat lucu kelihatannya jika mayat seorang Marzuki diusung kepusara dengan dua peti mati.
Ungkapan itu mengandung multi tafsir, pernyataan yang hari ini terkesan gagah dan berani itu dikemudian hari bisa menjadi alasan bahwa setiap orang yang sudah berhenti hidup hanya butuh satu peti mati. Dan selebihnya janji untuk tidak korupsi itu hanya sekedar pemanis kata dibibir, penyedap telinga yang mendengarkan, hasilnya jika sudah duduk dikursi kekuasaan lupa dengan segala janji yang sudah diucapkan,  atau dengan kata lain  Omong Kosong belaka.
4:26 PM | 0 comments | Read More

Masuk Barang Tu

Sutan Bathoegana, anggota parlemen dari Fraksi Partai demokrat itu kini mulai ketar ketir, ketua komisis Energi yang dikenal ceplas ceplos dan amat ramah terhadap para wartawan itu kini diam dan meredup bagaikan wajah senja yang hampir malam.
Kata yang sering meluncur dari mulutnya dengan nada penuh tawa canda kini sunyi senyap diterpa kasus suap SKK Migas. Tokoh yang biasanya tampil didepan publik sebagai pembela setia kesucian Demokrat itu kini seakan mengunci rapat mulutnya, tak ada lagi sindiran dibalik senda guraunya  dan tak terdengar lagi ucapan populernya “MASUK BARANG TU”.
Nyanyian tersangka kasus suap SKK Migas telah mengisyaratkan keterlibatannya sudah hampir mendekati kebenarannya,  sudah Masuk Barang Tu, penyidik KPK hari ini mulai bergerak ke DPR, menggeledah ruangan yang diduga menyimpan data dan informasi seputar kasus tersebut, yang tentunya ruangan Sutan Bathoegana yang menjadi sasarannya.
Tersangkutnya Sutan dalam kasus SKK Migas dan sikapnya yang selama ini selalu tampil dengan citra positif tanpa cela itu mengingatkan kita pada peristiwa masa lalu saat diselenggarakannya dialog kenegaraan DPD RI dengan thema “Pembubaran BP Migas Untuk Kemakmuran Rakyat” pada 21 Nopember tahun silam.
Dalam salah satu sesi dialog itu Sutan sempat naik pitam manakala mendengar ucapan Adhie Massardi yang menyebutkan dibubarkannya BP Migas itu sebagai tanda SBY melindungi koruptor.  Sutan balik menuding Adhie telah mendiskreditkan  SBY sebagai orang yang melindungi koruptor dan mafia Migas. Sutan marah besar sehingga keceplosan ngomong dengan menyangkutpautkan nama besar Gus Dur.
Peristiwa itu sempat memicu kemarahan para nahdliyin dan simpatisan Gus Dur, disana sini bermunculan protes dan tuntutan yang akhirnya berujung kepada permintaan maaf dari Sutan kepada keluarga Gus Dur., permintaan maaf itu dimulai dari pernyataan Anas Urbaningrum selaku ketua PD waktu itu.
Anas yang dulunya mengantarkan Sutan ke Ciganjur untuk minta maaf kepada keluarga Gus Dur kini sudah duluan masuk dalam tahanan, sementara Sutan sendiri kini mulai dilirik oleh KPK. Keterangan  para tersangka yang menyebut ada aliran dana THR ke DPR telah membuatnya harus bertanggung jawab.
Sutan yang dulunya membantah keras pernyataan Adhie Massardi, kini sudah mulai terkulai layu, BAP seorang tersangka Suap SKK Migas membuat Sutan sulit berkelit. Dia sudah masuk kedalam lingkaran kasus yang dulu mati-matian dibelanya, dan hari ini ruangannya diperiksa oleh penyidik KPK, para koleganya di Partai Demokrat sudah mulai berkomentar sumbang, tidak lagi bernada  membela, sebaliknya malah menyarankan agar Sutan jangan main-main dengan KPK, Masuk Barang Tu.
4:21 PM | 0 comments | Read More